Banyumas, NU Online
Sastrawan asal Banyumas Jawa Tengah Ahmad Tohari menceritakan bahwa suatu ketika di tahun 1988 saat ia sedang melaksanakan ibadah haji di Mekah, ia bertemu dengan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan KH Mustofa Bisri (Gus Mus) di sana.Â
Cerita ini dituturkan Ahmad Tohari, Kamis (13/12) malam di sela-sela acara Kopdar Ngaji Ihya' bersama Ulil Abshar Abdalla di kediamannya di Jatilawang, Banyumas Jawa Tengah.Â
Setelah bertemu dan saling beramah tamah satu sama lain, tiba-tiba Gus Dur bertanya kepada Ahmad Tohari.Â
"Seandainya Nabi Muhammad SAW sekarang masih hidup, dan melihat keadaan umatnya seperti sekarang ini, kira-kira komentarnya Nabi seperti apa?" tanya Gus Dur.Â
Mendapat pertanyaan seperti itu, Ahmad Tohari pun merasa bingung dan tidak bisa menjawab. Namun, di tengah rasa kebingungan nya itu, tiba-tiba saja Gus Mus tertawa ngakak sambil menatap Ahmad Tohari, Tohari pun semakin bertambah bingung.Â
"Seandainya Nabi Muhammad sekarang masih Hidup, ia pasti akan mengusap-usap dadanya sambil berkata, maksud saya membawa agama Islam itu tidak seperti itu," jawab Gus Mus.Â
Belum selesai kebingungan Tohari, Gus Dur kembali mengajukan pertanyaan kepadanya.Â
"Kamu syahadat?" tanya Gus Dur
"Iya syahadat dulu waktu mau nikah," jawab Tohari.Â
"Kamu tahu artinya syahadat?" lanjut Gus Dur.Â
"Iya saya tahu," jawab Tohari sambil mengatakan arti dua kalimat syahadat.Â
"Kamu memgamini syahadat itu pake hati apa tidak?" kata Gus Dur lagi.Â
"Iya saya percaya dan mengamininya dengan hati saya," kata Tohari.Â
"Kamu sudah mengucap syahadat, tahu artinya syahadat dan percaya dengan syahadat, sekarang coba perlihatkan, mana syahadatmu?"Â (Kifayatul Ahyar/Muiz)Â