Gus Ali Masyhuri: Merenung Dapat Mengobati Darah Tinggi
NU Online Ā· Ahad, 16 Oktober 2022 | 17:00 WIB
Afina Izzati
Kontributor
Jakarta, NU Online
Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Agoes Ali Masyhuri (Gus Ali) menjelaskan, para peneliti berkeyakinan bahwa emosi dapat membuat otak menjadi lelah. Sedangkan merenung dapat membuat otak rileks sehingga darah menjadi stabil.
āSebuah majalah yayasan jantung di Amerika menerbitkan laporan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa aktivitas merenung yang dilakukan beberapa lama dan teratur dapat menjaga jantung dari gangguan,ā tuturnya dalam tayangan YouTube NU Online, Ahad (16/10/2022).
Menurut dia, keindahan alam yang ditatap dengan kedua mata dapat dikirim ke akal pikiran dan direnungkan sehingga menghasilkan keyakinan apa yang dilihat di sana ada tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah. Akhirnya, keluarlah dari mulutnya subhanallah masyaallah.
āMerenung dapat menjadi pengobatan terhadap tekanan darah tinggi sekaligus mengurangi kelelahan pada jantung. Saya sendiri sudah praktek, tensi saya tinggi, tapi sekarang tidak minum obat. Jika tensi saya tinggi, saya ambil buku atau kitab, baca sampai capek. Perlahan tekanan darah saya mulai turun. Jadi, jangan dikit-dikit minum obat,ā ujarnya.
Gus Ali mengungkapkan, orang yang cerdas merenung dan mau berpikir tentang kebesaran serta kekuasaan Allah maka insyaallah sekaligus termasuk terapi. Akan terjadi pengobatan secara langsung terutama pada kesehatan jantung.
Jika jantung sehat, insyaallah peredaran darah akan stabil. Oleh sebab itu, Allah berfirman pada surat Al-Hadid ayat 16 yang berbunyi belumkah datang waktunya untuk orang-orang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.
āPenelitian ini menegaskan betapa pentingnya berpikir dan merenung demi kestabilan fungsi jantung. Semoga jantung kita semua sehat. Doa itu penting tapi harus disyariatkan cerdas berpikir dan senang merenung,ā tandasnya.
Gus Ali mengungkapkan sabda Rasulullah saw, sesungguhnya ada seorang lelaki berkata kepada Nabi Muhammad saw: āWahai Nabi berilah saya nasehat. Kemudian Rasulullah saw menjawab, janganlah marah-marah.ā
āYang sabar ketika membimbing istri, anak, santri jika mempunyai pesantren, membuka warung ya sabar jika tidak laku dagangannya. Jika tidak laku bisa dimakan sendiri,ā tuturnya.
āHidup ini dibikin enak saja, jangan kebanyakan beban. Permudahlah, jangan dipersulit. Karena Islam menghendaki kemudahan, bukan kesulitan. Ketika capek ya istirahat. Ketika ngantuk ya tidur. Ketika lapar ya makan. Hidup itu dibikin enak biar panjang umur,ā pungkasnya.
Kontributor: Afina Izzati
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NUĀ
5
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
6
Cek Kesehatan Gratis Sekolah Mulai 4 Agustus 2025, Sasar 53 Juta Siswa di Seluruh Indonesia
Terkini
Lihat Semua