Gus Abe Merasa Janggal, Selama Pimpin PB PMII WhatsAppnya Diretas 3 Kali
NU Online Ā· Senin, 12 September 2022 | 13:45 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Muhammad Abdullah Syukri mengaku sudah tiga kali akun Whatsapp-nya diretas selama ia memimpin organisasi mahasiswa terbesar itu.
āAda pengalaman ganjil yang saya alami selama memimpin gerakan di PMII. Tiga kali whatsapp saya diretas,ā kata Gus Abe, panggilan akrabnya melalui akun media sosial Facebooknya pada Sabtu (10/9/2022).
Pertama, lanjutnya, di awal April 2022, ketika isu penolakan penambahan masa jabatan Presiden. Selama tujuh hari, akun whatsappnya baru bisa kembali ke tangannya. Saat itu, kader PMII sangat masif melakukan aksi turun jalan di daerah-daerah.
āHingga puncaknya saya menyampaikan langsung sikap penolakan tersebut di hadapan Wakil Presiden pada Puncak Harlah PMII,ā katanya.
Kedua, akun Whatsappnya kembali diretas pada akhir Agustus 2022 lalu. Hal ini terjadi setelah ia mengeluarkan pernyataan resmi, bahwa PMII se-Indonesia akan turun jalan jika harga BBM dinaikkan. Hal ini mendapatkan respon yang sangat riuh dari kader PMII seluruh Indonesia. Namun, akun Whatsappnya tidak dapat dipegang selama empat hari.
āSelama 4 hari saya kehilangan kendali atas akun whatsapp saya,ā kata pria yang menamatkan studi masternya di Universitas Duisberg Essen Jerman itu.
Akun Whatsappnya kembali diretas untuk kali ketiga di awal September 2022, tepat setelah PB PMII melakukan Aksi Nasional Tolak Kenaikan Harga BBM bersama 3000 kader di Istana Negara. Sampai hari ini, kader PMII se Indonesia masih bergerak tanpa lelah, membela kepentingan Rakyat.
āWhatsapp saya kembali diretas selama satu hari satu malam,ā ujar pria yang berguru langsung pada sosok KH Maimoen Zubair itu.
Bentuk peretasan
Abe, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa akun Whatsappnya tiba-tiba terkeluarkan sendiri dengan keterangan dialihkan ke perangkat lain. āPadahal akun saya sudah saya lindungi dengan pengaturan verifikasi dua Langkah,ā katanya.
Pada kasus pertama, ceritanya, bahkan ponselnya tidak dapat menerima telepon maupun sms melalui jaringan normal.
Saat ini, suara dalam teleponnya menggema/memantul jika digunakan telepon baik via whatsapp maupun normal. Menurut penuturan kawannya, itu salah satu ciri-ciri telepon saya disadap.
Tentu saja hal ini sangat berbahaya. Sebab, privasinya dengan keluarga, rekanan dan organisasi sangat terganggu. Pasalnya, kontak tersebut juga terhubung dengan berbagai platform.
āSebab situasi ini cukup membingungkan, sebagaimana masyarakat biasa, nomor handphone saya juga terhubung ke berbagai akun media sosial, platform digital, bahkan internet banking dan layanan lainnya. Sungguh tidak nyaman,ā katanya.
āLalu, nomor saya riskan disalahgunakan untuk menghubungi sejumlah pihak untuk kepentingan yang tidak bertanggung jawab,ā katanya.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
2
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
3
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
4
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
5
Gus Yahya: Ketegasan dan Konsolidasi Internasional Kunci Wujudkan Solusi Palestina-IsraelĀ
6
7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam RUU Sisdiknas bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Terkini
Lihat Semua