GP Ansor Kawal Kebhinekaan Indonesia
NU Online · Senin, 22 April 2013 | 13:00 WIB
Jakarta, NU Online
Dalam perjalanan sejarah Indonesia, Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) berdiri di depan dalam menjaga kesatuan Indonesia. Secara konkret, GP Ansor membuktikan komitmennya terhadap kebhinekaan Indonesia.
<>
Demikian disampaikan penyanyi Edo Kondologit saat ditemui NU Online usai acara Festival Budaya Pesantren yang menjadi awal peringatan harlah ke-79 GP Ansor di ruang pertemuan Gedung Balai Kartini Kavling 37, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4) malam.
“Kami dari organisasi Taruna Merah Putih, sudah sering kali menjalin kerja sama dengan GP Ansor. Kami sering berdiskusi terkait kebangsaan, kepemudaan, kebhinekaan, merah putih, keindonesiaan,” kata Edo Kondologit.
Saya pun, lanjut Edo, datang pada saat harlah GP Ansor tahun lalu di Stadion Manahan Solo. Ideologi kita sama perihal kebangsaan. Kita dan GP Ansor sama menjunjung tinggi kebangsaan yang beragam.
Kita boleh berbeda secara agama, suku, dan bahasa. Namun kita tidak bisa dipisahkan sebagai anak bangsa Indonesia. Indonesia lah yang mendorong kuat kehadiran saya dalam festival ini. Dengan Indonesia, saya dan GP Ansor sudah seperti saudara, tandas Edo.
Dalam Festival Budaya Pesantren, Edo Kondologit membawakan lagu “Di Bawah Tiang Bendera” karya Franky Sahilatua.
Sedangkan seniman monolog Butet Kertaradjasa dalam pementasannya mengingatkan sedikitnya 1500 kader GP Ansor kepada sosok Riyanto. “Bagi saya, Riyanto itu muslim sejati,” kata Butet di atas panggung disambut tepuk tangan hadirin.
Riyanto merupakan anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang meninggal akibat ledakan bom saat menjaga malam Natal di Gereja Eben Haezer, Mojokerto, Jawa Timur, tahun 2000 silam.
Penulis: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua