Nasional KIRAB KOIN NU

Geser Bojonegoro, Kirab Koin Malang Raih 235 Juta

Kam, 7 Juni 2018 | 14:30 WIB

Geser Bojonegoro, Kirab Koin Malang Raih 235 Juta

Perolehan dari replika kotak infak digabung dengan kotak utama di Unisma.

Jakarta, NU Online
Kirab Kotak Infak (Koin) NU memasuki Malang selama dua hari, Selasa dan Rabu, 5-6 Mei 2018.  Ketua LAZISNU Jawa Timur, Noor Shodiq Askandar, menjelaskan untuk memaksimalkan kirab di Malang, ditunjang dengan diedarkannya replika kotak infak yang masuk melalui tiga jalur utama Malang. 

“Dari arah Blitar, dari arah Kediri, dan dari arah Lumajang. Sedangkan kotak infak utama yang berukuran raksasa masuk ke Malang melalui jalur dari Surabaya,” papar Shodiq, kepada NU Online, Kamis (7/6).

Ia menyebut secara umum perjalanan kirab berjalan lancar dan semarak. Masyarakat juga terlihat sangat antusias menyambut datangnya kotak infak raksasa yang dikirab di Kabupaten Malang.

Shodiq merinci kirab dimulai dari saat penyambutan di Lawang, berlanjut ke Singosari dan singgah di Kompleks Sekolah Al Ma’arif yang dibina oleh H M Tolchah Hasan, mantan wakil Rais ‘Aam PBNU. Di komplek sekolah menteri agama era Gus Dur ini, para siswa antusias memberikan sumbangannya.

“Hal itu sebagai wujud dukungan dan partisipasi dalam gerakan sedekah sebagai salah satu agenda arus baru kemandirian organisasi menuju satu abad NU berkhidmat pada umat,” ujar pria yang kerap membuat pantun untuk mengenalkan perzakatan.

Perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi gerai warung makan Ayam Nelongso milik wirausaha muda NU. Kemudian menuju Karangploso dan singgah di Bandung Super Model grup yang juga dimiliki kader muda NU.

“Selanjutnya menuju perguruan tinggi NU terkemuka di kota Malang yaitu Universitas Islam Malang (Unisma) yang langsung disambut oleh Rektor, jajaran yayasan dan pimpinan,” tambahnya.

(Baca: Saat Kirab Koin NU Tiba di Unisma)

Pada sore harinya, kirab menuju Masjid Baiturrohman dan disambut dengan sangat meriah oleh masyarakat. Kemudian menuju Pujon dan menginap di Kantor PCNU Kota Malang.

Hari kedua, Rabu (6/6), kirab dimulai dari Pendopo Kabupaten Malang, dan terus mengunjungi beberapa sekolah dan pesantren.

“Yang menarik saat di Pesantren Al Rifaie 2 yang juga diadakan pengundian hadiah umrah untuk dua partisipan dalam kirab koin raksasa NU ini,” ujar pria yang juga dosen Unisma.

(Baca: Hadiah Umrah, Cara Pesantren Al-Rifaie 2 Malang Sambut Kirab Koin)

Acara terakhir dilakukan di Gedung Serbaguna PCNU Kabupaten Malang dengan Berbuka Bersama, penghitungan dana yang masuk dan dilanjutkan dengan serah terima kotak infak yang meneruskan perjalanan ke Probolinggo.


(Baca: Jadwal Kirab Koin NU Pekan Terakhir di Jawa Timur)
Dua hari kirab NU di Malang terkumpul dana 235 juta rupiah. Angka ini menggeser Bojonegoro dengan 202 juta rupiah ke posisi tiga pada raihan tertinggi Kirab Koin NU. Sementara tertinggi pertama masih kuat dipegang Tuban.

(Baca: Kirab Koin NU Tuban Raih 349 Juta, Ini Strateginya)

Namun, di Malang pula terjadi rekor unik yakni dengan perolehan di kecamatan atau MWCNU Turen dengan 50.555.500 rupiah. “Ini merupakan peroleh tertinggi kecamatan se-Indonesia selama kirab berlangsung,” ujarnya. (Kendi Setiawan)