Nasional

Gempa Donggala, PBNU Sampaikan Duka Mendalam

NU Online  ·  Jumat, 28 September 2018 | 14:35 WIB

Gempa Donggala, PBNU Sampaikan Duka Mendalam

Suasana akibat gempa Palu (serambinews)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa gempa bumi yang mengguncang Donggala, Palu, Jumat (28/9) petang. 

“PBNU berduka yang mendalam atas musibah gempa di Donggala, Palu dan sebagian wilayah Sulawesi Tengah. Mari perbanyak istighfar dan berdoa untuk keselamatan saudara-saudara kita," kata Kiai Said kepada NU Online, Jumat (28/9) malam.

Menurut Kiai Said, langkah terbaik untuk menanggapi bencana alam adalah dengan bermuhasabah dan berinstropeksi diri. "Mari kita mengambil hikmah dari peristiwa ini," jelas Kiai Said.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa untuk menghadapi musibah ini yang perlu dilakukan adalah bahu membahu membantu korban. "Mari bergandengan tangan untuk membantu korban bencana di Donggala. Satukan langkah dan ulurkan tangan kita bagi saudara kita di sana," tambah dia.

Selain itu, PBNU telah mengambil langkah cepat menginstruksikan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim NU (LPBI NU) serta Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) untuk segera menyalurkan bantuan dan memberikan pertolongan kepada warga dan daerah terdampak bencana alam di Palu.

Dikutip dari Serambinews gempa bumi berkekuatan 7,7 SR mengguncang Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/) sore. Gempa membuat masyarakat panik. Bahkan dilaporkan air laut di Teluk Palu, sudah naik tak lama sejak gempa terjadi.

"Sudah empat meter. Sudah lewat tanggul, depan Hotel Palu Beach," kata Arif, warga Jalan Gadjah Mada, Palu, melaporkan kondisi pukul 18.00 wita.

Pusat gempa bumi berasal Donggala, Sulawesi Tengah terasa hingga wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Warga di Kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara merasakan getaran gempa yang berdurasi sekitar lima detik itu.

Tepat pada pukul 18.05 Wita, warga di Kecamatan Rantepao, Toraja Utara sebagian keluar rumah karena merasakan guncangan gempa.

Hampir semua wilayah di dua Kabupaten Toraja merasakan gempa. (Red: Kendi Setiawan)