Nasional

Forum Majma’ Buhuts An-Nahdliyyah Bahas Peran Pesantren

NU Online  ·  Senin, 2 Juni 2014 | 13:01 WIB

Garut, NU Online
Sekitar 350 ulama, santri, perwakilan NU dan pesantren dari sejumlah kabupaten di Jawa Barat hadir dalam forum Majma’ Buhuts An-Nahdliyyah di pesantren Al-Musaddadiyah, Garut, Sabtu (31/5). Forum ini yang menghadirkan antara lain Rais Aam PBNU KH Musthofa Bisri dan sejumlah pengurus PBNU, membincang peran NU dan pesantren dalam memimpin umat.
<>
Peserta forum datang dari kabupaten Garut, Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, dan Sumedang. Tampak hadir sebagai narasumber dalam pertemuan ini Waketum PBNU H Asad Said Ali, KH Abdul Ghofur Maimun, dan KH Yahya Cholil Staquf.

Dalam forum ini, Gus Musmengingatkan bahwa NU bahwa NU adalah organisasi terbesar di dunia dengan lebih dari 70 juta pengikut. Gus Mus meyakini, yang disebut ‘alaikum bis sawadil a’dhom’ itu sama dengan ‘alaikum bi NU.

“Sebagai organisasi muslim terbesar yang diperkuat oleh pesantren-pesantren, NU merupakan pemimpin umat, bukan pemimpin sebagian umat. NU harus berpihak pada kepentingan semua umat. Karena, pemimpin yang hanya memihak sebagian umat bukanlah pemimpin umat,” kata Gus Mus.

Gus Ghofur menyoroti peran sentral pesantren dalam upaya perlawanan terhadap Kolonial Belanda mulai awal Abad 19. Perlawanan kalangan pesantren mencakup bidang fisik, tradisi keilmuan hingga budaya. 

Sementara H As’ad Said Ali menyampaikan, adanya upaya secara sistematis dari Barat untuk menghancurkan NU. Ada agenda tersembunyi untuk mengubah pola pikir pesantren.

Menurut Asad, “NU terhimpit di antara gerusan fundamentalisme ala salafy-wahabiy yang didengungkan Arab Saudi dan liberalisme agama yang digaungkan oleh Barat.” (Saifuddin Ihsan/Alhafiz K)