Nasional

Fatayat NU Dorong Federasi Judo Cari Terobosan Baru untuk Atlet Berhijab

NU Online  ·  Rabu, 10 Oktober 2018 | 06:00 WIB

Fatayat NU Dorong Federasi Judo Cari Terobosan Baru untuk Atlet Berhijab

Anggia Ermarini saat mengikuti perlombaan Gobak Sodor

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama, Anggia Ermarini menanggapi terdiskualifikasinya atlet judo putri Indonesia, Miftahul Jannah (21) dari ajang Asian Para Games (APG) 2018 karena ia enggan melepas jilbabnya.

Anggi menyatakan bahwa mestinya federasi olahraga mencari jalan untuk Miftah dan atlet lainnya yang berjilbab.

"Harusnya ada teknologi atau apapun yang bisa mencari jalan untuk atlet judo yang berjilbab, dan diberi info yang jelas bagi semua yang terlibat," katanya saat dihubungi NU Online pada Selasa (9/10).

Ia juga mengakui bahwa aturan cabang olahraga (cabor) tersebut melarangnya karena membahayakan. Hal demikian tidak dilarang pada cabor lainnya.

"Dalam kesepakatan internasional memang begitu aturannya; karena bisa tercekik dan sangat berbahaya; berbeda dengan cabor lainnya," terangnya.

Di Indonesia, lanjutnya, cabor lain tidak ada masalah dengan penggunaan jilbab. Namun ia menegaskan pada cabor ini sangat berbahaya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj juga mendorong inovasi baru busana atlet judo putri yang sesuai dan adaptif dengan Muslimah tanpa meniadakan jaminan keselamatannya.

Miftahul Jannah harus terdiskualifikasi sebelum menginjak matras. Atlet yang turun di kelas 52 kg itu sedianya akan bertanding melawan Oyun Gantulga, pejudo asal Mongolia pada Senin (8/10) di JIExpo Kemayoran Jakarta Pusat.

International Judo Federation dan International Blind Sport Federation mengharuskan atlet bertanding tanpa penutup kepala karena alasan keselamatan. Sebab, lawan berpotensi memanfaatkan jilbab tersebut untuk mencekik leher dan berakibat fatal bagi atletnya.

Pertandingan tersebut batal terjadi, meskipun Komite Paralimpiade Nasional dan tim Komandan Kontingen Indonesia sudah berdiskusi dengan Miftahul Jannah. Atlet asal Aceh tersebut tetap pada pendiriannya untuk tidak melepas jilbabnya dan memilih mundur. (Syakir NF/Zunus)