Nasional

Fachry Ali: Kualitas Demokrasi Indonesia Jadi Pembeda Diantara Negara-negera ASEAN

Sen, 2 Mei 2016 | 19:55 WIB

Jakarta, NU Online
Indonesia merupakan negara dengan kualitas demokrasi terbaik di ASEAN, bahkan di tingkat dunia perkembangan demokrasi Indonesia telah diakui. Hal ini yang menjadi pembeda utama antara Indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya. 

Menurut pengamat politik senior Fachry Ali, demokrasi yang dirasakan masyarakat Indonesia tidak dirasakan masyarakat negara ASEAN lainnya. Oleh sebab itu pemerintah dan masyarakat Indonesia tidak terlalu kaget dengan perkembangan internet dan media sosial yang melahirkan otonomi individual. Fachry justru mempertanyakan, sejauh mana pemerintah otoriter mampu bertahan di dalam lingkungan global, di mana arus informasi dan pengetahuan tak lagi bisa dibendung.

"Pertanyaan yang ingin saya kemukakan di sini bukanlah apakah MEA ini akan berhasil, melainkan apa kontribusi spesifik Indonesia di dalam masyarakat yang keberadaannya telah melampaui tapal-batas negara-bangsa? Di sini saya melihat kita bisa menyumbangkan demokrasi dan nilai-nilai gotong royong Indonesia," kata Fachry Ali dalam pertemuan nasional Relawan Komunitas Peduli ASEAN (KAPAS), di Ruang Nusantara, Kementerian Luar Negeri, Sabtu (30/4) akhir pekan lalu.
 
"Anak-anak muda harus paham, bahwa Indonesia sudah juara di ASEAN, yaitu dalam hal demokrasi, tidak ada masyarakat di negara ASEAN yang menikmati indahnya demokrasi sebagaimana dialami oleh masyarakat Indonesia. Masih banyak negara-negara ASEAN yang kurang demokratis, sementara di satu sisi perkembangan internet dan informasi semakin cepat, Indonesia adalah negara yang paling juara dalam hal ini," tambah Fachry Ali.

Koordinator Relawan KAPAS Hariqo Wibawa Satria mengatakan perkembangan teknologi memudahkan setiap orang mempelajari isu-isu hubungan internasional, Di era digital ini pada hakikatnya setiap orang adalah diplomat."Sekarang diplomat bukan saja yang kuliah di Jurusan HI atau bekerja di KBRI, namun setiap kita adalah diplomat, olahragawan, seniman, dll juga adalah diplomat", tegas Hariqo.

Terkait agenda pertemuan nasional ini, Hariqo Wibawa menjelaskan tujuan berkumpul agar terjadi peningkatan gotong royong anak muda menjadikan Indonesia juara di ASEAN dalam berbagai bidang. Melihat situasi hari ini, dirinya optimis kolaborasi anak muda akan semakin meningkat."Peningkatan gotong royong menjadikan Indonesia juara ASEAN, sebaliknya tanpa gotong royong kita akan selalu minta tolong negara lain," jelas Hariqo seraya menyampaikan terima kasih kepada para relawan yang ikut menyuarakan tagar #IndonesiaJuaraASEAN.

Kegiatan yang dibuka Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir ini berlangsung dari pagi hingga sore hari. Semua peserta aktif memposting dan melakukan tweet dengan tagar #IndonesiaJuaraASEAN di media sosial. Puncaknya dari pukul 11.30 – 16.15 tagar #IndonesiaJuaraASEAN jadi trending topic di twitter. 

"Baru setengah hari udah jadi trending topic!, awesome! #IndonesiaJuaraASEAN," ungkap Fety Octaviia Niza lewat akun twitter @viianiza.

"Akhirnya kami bisa melakukannya, mentwit hal-hal positif dengan tagar #IndonesiaJuaraASEAN menjadikannya kita bangga sebagai sebagai anak Indonesia," ungkap Kevlin relawan dari Jakarta.

Selain Fachry Ali dan Hariqo Wibawa hadir juga dalam kegiatan ini Direktur Kerjasama Fungsional ASEAN J. S George Lantu, Direktur Informasi dan Media,  Arif Budimanta, Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional, CEO Jualio.com Nukman Lutfie. (Red-Zunus)