Jakarta, NU Online
Tragedi kecelakaan transportasi kembali menimpa masyarakat Indonesia. Senin (29/10) pagi sekitar pukul 06.33 WIB, pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT 610 yang lepas landas sekitar 06.21 WIB dari Bandara Internasional Seokarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, Bangka Belitung mengalami gangguan dan jatuh di laut lepas Karawang, Jawa Barat.
Masyarakat terhenyak, empati seketika mengalir dari seluruh penjuru Nusantara lewat media sosial. Empati juga tidak hanya datang dari dalam luar negeri, tetapi juga dunia internasional. Pertanyaan juga terus menginggap karena pesawat jenis Boeing tersebut merupakan pesawat baru sekaligus generasi terbaru Boeing 737-300 MAX 8.
Lebih kurang ada sekitar 189 penumpang dan awak pesawat. Hingga saat ini belum satu pun yang teridentifikasi selamat. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyampaikan duka cita mendalam perihal naasnya pesawat tersebut.
"Turut berduka mendalam atas jatuhnya pesawat Air Lion Air JT 610 dalam penerbangan Jakarta-Pangkal Pinang," ucap Ketua PBNU Robikin Emhas, Senin (29/10) kemarin.
Empati mendalam juga disampaikan oleh sejumlah pemimpin dunia. Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan duka cita atas tragedi tersebut.
"Rusia berbagi kesedihan atas orang-orang yang kehilangan kerabat dan sahabat mereka dalam kecelakaan itu, dan mendoakan supaya mereka tetap tabah dan kuat melalui masa sulit ini," tulis Putin melalui telegram, sebagaimana dilansir kantor berita Rusia, TASS, Senin (29/10). Telegram Putin itu disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dikutip NU Online dari CNN Indonesia.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad juga mengungkapkan belasungkawa bagi keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang itu.
"Saya sedih dan terkejut menerima berita pesawat Lion Air JT610 yang terhempas di perairan Karawang pagi tadi. Saya ingin mengucapkan takziah kepada ahli keluarga mangsa yang terlibat dalam tragedi ini," kicau Mahathir melalui akun Twitternya.
Melalui pernyataan yang diterima CNN, Kementerian Luar Negeri Malaysia telah berkoordinasi dengan otoritas Indonesia untuk mengetahui perkembangan terbaru terkait penanganan insiden tersebut.
"Sejauh ini, tidak ada warga Malaysia yang menjadi korban dalam kejadian ini. Kedutaan Malaysia di Jakarta akan terus berkoordinasi erat dengan otoritas setempat memantau perkembangan insiden ini," demikian pernyataan Kemlu Malaysia tersebut.
Selain Malaysia, AS melalui duta besarnya di Jakarta, Joseph Donovan turut mengungkapkan duka cita terkait kecelakaan pesawat ini.
AS juga menyatakan siap membantu Indonesia menyelidiki penyebab jatuhnya Lion Air JT 610. Gedung Putih juga dikabarkan berencana mengirim tim gabungan untuk bekerja sama dengan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Kedutaan Besar India untuk Indonesia turut menyampaikan ucapan belasungkawa terkait kecelakaan itu. Mereka juga menyatakan salah satu warga negaranya yang merupakan pilot pesawat itu, Bhavye Suneja turut menjadi korban. (Red: Fathoni)