Ekspedisi Islam Nusantara di Hari Ke-24 di Kota Ke-15
NU Online · Sabtu, 23 April 2016 | 22:04 WIB
Tim Ekspedisi Islam Nusantara telah melakukan perjalanan ke-25 hari. Setelah menjelajah Jawa Timur, kini kembali lagi ke arah barat melalui jalur selatan. Sabtu (23/4) dini hari memasuki kota ke-15, yakni Yogyakarta. Di kota tersebut, mereka berisitrahat di pesantren Sunan Pandanaran.
Pagi-pagi, mereka berangkat ke Kepatihan Yogyakarta sebagai kulo nuwun untuk menjelajah jejak Islam Nusantara di provinsi tersebut. Mereka diterima Asisten III Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian dilakukan dialog antar-agama di tempat yang sama.
Kemudian ke Kraton Ngayogyakarto, menonton wayangan yang kebetulan sedang dipentaskan di belakang kraton tersebut. Kemudian ke Masjid Gedhe. Meseum Pangeran Diponegoro.
Di tempat-tempat tersebut, tim ekspedisi melakukan pengambilan gambar dan video, serta wawancara dengan narasumber yang berkaitan.
Kemudian selepas ashar berziarah ke Kiai Nur Iman Mlangi, Kabupaten Sleman, yang berada di samping masjid Pathok Negoro Mlangi.
Di beranda masjid tersebut telaah berkumpul jamaah yang rata-rata keturunan Kiai Nur Iman. Salah seorang kiai menunjukkan naskah-naskah karya Kiai Nuriman. Kemudian dilakukan dialog kedua belah pihak sampai waktu maghrib datang.
Selepas itu, tim Ekspedisi bertandang ke salah satu pesantren di Mlangi, Al-Falahiyyah. Kemudian berkembang diskusi ringan perjalanan dan Islam Nusantara. Ngobrol ngalor ngidul sampai mendekati pukul 22.00.
Di Yogyakarta, Tim ekspedisi akan berada selama tiga hari. Kemudian Senin malam bertolak ke Pamijahan, Tasikmalaya, Jawa Barat. Lalu ke Serang, Banten, yang merupakan kota terakhir yang dijelajahi di pulau Jawa. Selepas itu, akan menjelajah Sumatera yang dimulai dari Aceh. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Tanggapan Rais Syuriyah PCNU Pemalang atas Bentrok FPI dengan PWI-LS
2
Ini Doa Memasuki Bulan Shafar, Lengkap dengan Transliterasi dan Terjemahnya
3
Mustasyar PBNU Serukan Pentingnya Nahdliyin Jaga Pemahaman Islam Moderat di Masyarakat
4
PBNU Akan Luncurkan Penulisan Sejarah NU Jilid Pertama pada Peringatan Satu Abad Masehi 31 Januari 2026
5
Salah Kaprah Memaknai Uang Haram sebagai Rezeki
6
RMINU Jabar Dorong Pemprov Tindak Lanjuti Evaluasi Hibah Pesantren
Terkini
Lihat Semua