Nasional

Dua Gedung MWCNU Jadi Posko Pengungsian Korban Letusan Gunung Semeru

Ahad, 5 Desember 2021 | 08:15 WIB

Dua Gedung MWCNU Jadi Posko Pengungsian Korban Letusan Gunung Semeru

Proses evakuasi korban erupsi Semeru oleh personel Banser NU. (Foto: LPBINU Lumajang)

Jakarta, NU Online

Relawan NU Peduli Kemanusiaan terus bergerak membantu evakuasi korban letusan Gunung Semeru, termasuk menyediakan posko pengungsian. Semeru mengalami erupsi awan panas pada Sabtu (4/12/2021) sore.


Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Lumajang, Jawa Timur, Abdul Majid Ridwan mengatakan, Tim NU Peduli menyediakan posko pengungsian korban di Gedung Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Candipuro, dan Gedung MWCNU Pronojiwo.


Candipuro dan Pronojiwo merupakan dua kecamatan yang terdampak parah erupsi awan panas Gunung Semeru, termasuk delapan desa di dua kecamatan tersebut.


Sementara itu, jembatan Gladak Perak sebagai jalur pengevakuasian utama juga dikabarkan ambruk. Jembatan tersebut merupakan penghubung antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.


"Akses jembatan Perak untuk sementara ini putus total,” ujar Ridwan kepada NU Online, Sabtu (4/12/2021) malam.


Upaya penyelamatan dan evakuasi warga masih terus berlangsung. Tim NU Peduli Semeru terdiri dari gabungan personel LPBINU, LAZISNU, dan Banser.


Selain mengevakuasi korban ke Gedung MWCNU, para relawan NU Peduli juga mengevakuasi para warga terdampak ke beberapa titik pengungsian seperti di Balai Desa Penanggal, Masjid Jarit, Balai Desa Sumberwuluh dan beberapa rumah warga yang aman.


Dikutip dari kantor berita Antara, data sementara korban luka bakar akibat terdampak letusan Gunung Semeru yang dirawat di Puskesmas Penanggal tercatat sebanyak 38 orang dan sebagian sudah dirujuk ke beberapa rumah sakit di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.


Dampak letusan Gunung Semeru menyebabkan satu orang meninggal dunia dan puluhan warga mengalami luka bakar. Sebanyak 10 orang belum dievakuasi karena medannya cukup berat serta ratusan warga mengungsi ke lokasi yang aman.


Pewarta: Fathoni Ahmad

Kendi Setiawan