Nasional

Dokumentasi Hasil Bahtsul Masail Kurang Diperhatikan

NU Online  ·  Jumat, 5 Mei 2017 | 12:00 WIB

Rembang, NU Online
Pembahasan masalah-masalah dalam perspektif hukum Islam (bahtsul masail) adalah bagian kegiatan jamiyyah Nahdlatul Ulama (NU) yang sudah dilaksanakan secara rutin oleh setiap jenjang kepengurusan sejak NU berdiri. 

Sayangnya, acara yang digelar oleh unsur Syuriyah ini kurang dijaga hasilnya. Dokumen hasil pembahasannya pun kurang diperhatikan. Tidak tersimpan rapi dan banyak yang hilang setelah waktu tertentu. Ketika pengurus periode setelahnya mencari dokumen tersebut, sering tidak menemukannya. 

Demikian keprihatinan yang disampaikan Ketua LBM PBNU KH M Najib Hasan ketika memberi sambutan dalam peringatan Harlah ke 94 NU dan pembukaan Bahtsul Masail PWNU Jawa Tengah yang diadakan di Ponpes Roudhotut Tholibin Leteh, Rembang, Senin (1/5). 

"Dokumentasi hasil Bahsul Masail masih buruk. Ini tantangan kita," terangnya. 

Kiai Najib menghimbau seluruh jajaran pengurus NU untuk memperhatikan dokumentasi hasil bahsul masail. Karena itu merupakan dokumen berharga yang sangat perlu dijaga sebagai bagian dari sejarah NU. 

Terlebih menurutnya, hasil bahtsul masail bisa berlaku khusus di lokal tempat masalah ditanyakan, bisa pula berlaku untuk warga negara Indonesia atau seluruh umat Islam sedunia meskipun yang membahas adalah pengurus NU tingkat ranting (Desa atau Kelurahan). Sebab kedudukan bahtsul masail dan hasil keputusannya tidak bersifat hirarkis. Artinya tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Karena perkara yang dibahas adalah perkara umat, dan ilmu untuk membahas sudah terstandar melalui kitab kitab mutabaroh (kitab yang terjamin dan diakui kebenarannya). 

"Dhawuhe Mbah Sahal Mahfud, bahtsul masail itu tidak hirarkis. Tidak ada kedudukan lebih tinggi atau lebih rendah. Hasil keputusannya bisa berlaku khusus maupun umum," bebernya mengutip perkataan Rais Am PBNU 2005-2015 yang wafat pada 2014 lalu. 

Ketua Pemangku Makam Sunan Kudus ini menambahkan, LBM PBNU menginginkan semua hasil bahtsul masail didokumentasikan dan dikirimkan salinannya ke PBNU untuk didigitalkan. Nantinya akan dibuat kitab Ahkamul Fuqoha yang berisi hasil bahtsul masail seluruh kepengurusan NU dalam format file digital. 

"Kami ingin mengumpulkan semua dokumen hasil bahtsul masail dari seluruh pengurus NU semua tingkatan. Akan kami buat kitab Ahkamul Fuqoha digital," pungkasnya. (Ichwan/Zunus)