Nasional

Ditunggu Fatwa NU Perihal Pemisahan Negara dan Pemerintah

NU Online  ·  Jumat, 9 Mei 2014 | 16:01 WIB

Yogyakarta, NU Online
Budayawan Emha Ainun Najib menaruh harapan kepada NU untuk memperjelas kedudukan NKRI sebagai negara, bukan pemerintah. Dengan pemisahan ini, maka peran negara dan pemerintah menjadi jelas.
<>
Selama ini peran dan posisi kedua masih tertukar, kata Emha yang kerap dikenal dengan nama Cak Nun pada sarasehan nasional “Ulama Pesantren dan Cendekiawan” di asrama haji jalan Letjen Haryono nomor 42 Yogyakarta, Rabu (6/5).

Keluarnya fatwa NU bahwa NKRI sebagai bentuk negara, sudah mendesak. Karena, di Indonesia tidak jelas, mana pemerintah dan mana negara. Dari situ, posisi berikut peran negara dan pemerintah memiliki batas yang jelas. Tanggung jawab keduanya pun terang.

“Kalau tidak diubah oleh NU, maka ini akan kacau,” tegas Cak Nun di hadapan sedikitnya 100 hadirin dalam forum yang diselenggarakan PWNU DI Yogyakarta.

Seperti Wali Sanga, NU memiliki kekuatan untuk memberikan batasan jelas antara negara dan pemerintah. Jangan dikira Sunan Kalijaga hanya bisa membikin wayang. Ketika mengislamkan Majapahit, yang pertama kali ditaklukkan oleh Sunan Kalijaga adalah para empu-empunya.

Selain ahli senjatanya, lanjut Cak Nun, Sunan Kalijaga kemudian menaklukkan parlemennya dan mengislamkan keluarga keraton. “Kalau melakukan konstruksi dari Wali Sanga, kita tidak hanya sibuk dengan berdakwah, tapi bisa memberikan rekomendasi terhadap negara,” tandas Cak Nun. (Nur Sholikhin/Alhafiz K)