Nasional

Ditjen PAS Akui Syiar Radikalisme Masuk Lapas

NU Online  ·  Jumat, 8 Februari 2013 | 11:05 WIB

Jakarta, NU Online
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Mochamad Sueb mengakui, pemahaman agama yang keras juga masuk ke dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan (rutan). Para dai radikal dinilai turut berperan dalam proses perkembangan ini.
<>
Hal ini muncul dalam audiensi Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) dengan Direktorat Jendral Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM RI di kantor Ditjen PAS, Jalan Veteran 11, Jakarta Pusat, Jumat  (8/2).

Sueb menjelaskan, total penghuni lapas di Indonesia sudah melebihi kapasitas yang seharusnya, yakni mencapai 153 ribu orang. Mereka berasal dari latar belakang berbeda, termasuk dari segi agama.

”Saya setuju dengan LDNU bahwa jangan sampai lapas menjadi lembaga yang mendukung adanya rekrutmen teroris baru,” ujarnya.

Namun, sambung Sueb, butuh penanganan khusus untuk menghadapi kelompok radikal. Umumnya mereka sukar berubah ideologi dan sangat fanatik untuk mengamalkan dan menyebarluaskannya.

Dirjen yang baru dilantik Jumat (8/2) lalu ini menyarankan LDNU dapat memilih fokus peran dalam mengatasi persoalan tersebut. Rencana kerja perlu dimatangkan untuk membina penghuni lapas dan rutan yang jumlahnya terus bertambah setiap tahunnya.

 

 

Penulis: Mahbib Khoiron