Palu, NU Online
Ketua GP Ansor Sulawesi Tengah, Alamsyah Palenga mengatakan walaupun dihadapkan pada aksi penyerangan sekelompok orang terhadap kantor GP Ansor Sulteng Jumat (26/10), Banser Sulteng akan tetap fokus dalam penanganan dampak bencana alam di Sulteng.
Alamsyah juga mengimbau seluruh kader Ansor dan Banser Sulteng bersabar, menahan diri dan ikhlas dengan apa yang terjadi.
"Semua itu datangnya dari Allah. Tetaplah fokus membantu menjadi relawan penanganan dampak bencana gempa bumi, likuifaksi dan tsunami Sulawesi Tengah," kata Alamsyah, Jumat (26/10) malam.
Ia mengaku kaget dan tidak habis pikir mengapa pada saat warga Sulteng masih dirundung duka akibat bencana, ada sekelompok orang yang tetap tega untuk menyerang pihak lain.
"Kita sedang serius menangani para pengungsi, tapi ada orang seperti itu. Tanpa tanya tiba-tiba melempari Sekretariat GP Ansor," kata Alamsyah.
Selain warga yang mengalami dampak bencana, Alamsyah mengatakan kader Ansor dan Banser pun ada yang kehilangan rumah, keluarga, bahkan anak dan istrinya akibat bencana. Namun, para kader tersebut tetap bersemangat mendampingi warga lainnya yang terdampak bencana.
"Kita ada Sahabat Husnan yang kehilangan anak dan istrinya tertimbun tanah di Perumnas Balaroa," kata pria yang juga Dosen Prodi Teknik Sipil Universitas Tadulako, Palu.
Dalam penanganan dampak bencana Sulteng, pada tahap tanggap darurat, selain menyalurkan bantuan logistik, Banser melakukan evakuasi atau pencarian jenazah warga yang meninggal.
"Saat ini, Ansor Banser Sulteng bersama NU Peduli mendirikan mushala-mushala di pengungsian untuk ibadah shalat lima waktu, tausiyah dan dzikir-dzikir," paparnya.
Sebelumnya diberitakan, sekitar 30 orang melakukan penyerangan di Kantor Sekretariat GP Ansor Sulteng, Jumat (26/10) pukul 15.45 WITA.
“Mereka (para penyerang) ada yang memakai topi haji, memakai penutup muka, membawa bendera putih yang diduga bendera HTI,” kata Ketua LBH Ansor Sulawesi Tengah, M Rizky Lembah.
Sekitar sepuluh anggota Banser dan Fatser tengah berada di dalam Gedung. Anggota Banser menyiapkan penyaluran bantuan untuk warga terdampak bencana. Sementara para penyerang ada yang membawa parang.
“Anggota Banser sedang ngepakin bantuan alat tulis dan alat sekolah untuk anak-anak di pengungsian. Mereka tidak melakukan perlawanan,” tambah Rizky.
Sekitar tiga orang anggota Banser Sulteng menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Masing-masing adalah Sukman, Sarkocab Banser Kota Palu mengalami luka lecet bagian jari kiri tangan kiri; Muklis, sekretaris PC Ansor Sigi kena pukul bagian leher belakang; dan Nizar, wakil Seketaris PC Ansor Sigi yang mengalami luka pada bagian bibir dalam.
Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Tengah menyerahkan kasus penyerangan oleh sejumlah orang tersebut kepada pihak yang berwenang dan melakukan pendampingan hukum kepada korban. GP Ansor Sulteng tidak akan mengambil tindakan reaksioner berlebihan apalagi melakukan kekerasan sebagai balasan atas peristiwa tersebut.
Melalui LBH Ansor dilakukan sejumlah langkah termasuk membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP) di Polda Sulteng Jumat malam ini. (Kendi Setiawan)