Nasional

Din: Aula Pusat Muhammadiyah Selalu Penuh Ketika Kiai Hasyim Berceramah

NU Online  ·  Jumat, 20 April 2018 | 15:45 WIB

Din: Aula Pusat Muhammadiyah Selalu Penuh Ketika Kiai Hasyim Berceramah

acara bedah buku biografi KH Hasyim Muzadi

Jakarta, NU Online
Dalam acara bedah buku biografi KH Hasyim Muzadi yang berjudul Cakrawala Kehidupan karya Ahmad Millah Hasan yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta (20/4) sebagai rangkaian dalam kegiatan Islamic Book Fair (IBF) 2018, Din Syamsuddin selaku mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah sampaikan beberapa kesaksian semasa hidup Kiai Hasyim.
 
“Aula pusat Muhammadiyah selalu penuh sesak ketika yang mengisi ceramah adalah Kiai Hasyim Muzadi,” papar kerabat Kiai Hasyim yang saat ini menjabat sebagai utusan khusus presiden untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban (UKP-DKAAP) itu.

Kiai Hasyim, lanjutnya, dalam menyampaikan ceramah selalu dibingkai dengan menarik.Hal itulah yang membuat para pemuda Muhammadiah selalu antusias ketika yang menyampaiakn adalah Kiai Hasyim. 

Sehingga Din Syamsuddin  menarik kesimpulan bisa jadi orang-orang Muhammadiyah pindah ke NU atau jangan-jangan Kiai Hasyim yang pindah ke Muhammadiyah, ungkapnya yang diiringi riuh tepuk tangan peserta bedah buku. 

(Baca: As'ad Said Al: Kiai Hasyim Muzadi Suka Berdialog dengan Siapa Saja)
Ia juga memberi kesaksian bahwa Kiai Hasyim adalah sosok ulama dalam arti yang sejati yang memilki keluasan ilmu pengetahuan keagamaan dalam aspek-aspek keislaman seperti fikih, ushul fikih, hadits, dan lain sebagainya. 

“Selain ilmu-ilmu keislaman ia juga memiliki keluasan ilmu di luar keislaman yang mana keduanya menyatu dalam dirinya,” jelasnya.
 
Wawasan tersebut berupa wawasan kebangsaan dan wawasan mengenai kemanusiaan yang bersifat universal. 

Menurut Din Syamsuddin tidak banyak ulama yang sampai pada maqam tersebut, yang dapat memadukan antara wawasan keislaman serta wawasan pengetahuan dan kemanusiaan. 

Selanjutnya ia juga menyaksikan  bahwasannya Kiai Hasyim adalah sosok leader yang memiliki kemampuan manajerial. Keduanya dapat menyatu dalam diri beliau.

“Ulama dan zuama’ harusnya bisa memadukan keduanya, dan saya melihat bahwa Kiai Hasyim adalah salah satu tokoh NU yang memiliki kemampuan manajemen dan leader sekaligus,” katanya. 

Terakhir, ia menuturkan bahwa Kiai Hasyim adalah sosok pembicara yang sangat luar biasa. Ia dapat memadukan antara logika, kekayaan pengetahuan, serta humor dalam satu kemasan. Materi yang disampaikan selalu berbobot dan sangat luas, sehingga orang yang mendengarnya tidak merasa bosan. 

“Semua pembahasan oleh beliau selalu dapat dijadikan materi ceramah yang menarik,” tandasnya. 

Menutup apa yang telah disampaiakan, ia berharap kepada seluruh kader-kader Nahdliyin maupun seluruh umat Islam di Indonesia agar dapat menjadi para Hasyim Muzadi yang baru. (Nuri Farikhatin/Muiz)