Jakarta, NU Online
Menanggapi penutupan lokalisasi di gang Dolly kelurahan Putat Jaya kecamatan Sawahan Surabaya, Rabu (18/6), Katib Aam PBNU KH Malik Madani menyatakan apresiasinya terhadap Pemkot Surabaya. Kendati demikian, Kiai Malik mengingatkan, penutupan itu harus dilanjutkan dengan upaya penyelesaian yang utuh untuk masa depan mereka yang beraktivitas di gang Dolly.
<>
“Semua pihak mulai dari Pemkot Surabaya, Dinas Sosial, masyarakat perlu terlibat aktif untuk memberikan pendampingan kepada mereka agar kembali hidup secara wajar di tengah masyarakat,” kata Kiai Malik kepada NU Online, Kamis (19/6) sore.
Penutupan area itu, menurut Kiai Malik, baru langkah awal menuju perbaikan sosial. Selanjutnya, upaya-upaya seperti diklat kewirausahaan, kompensasi, bimbingan, konsultasi, penyuluhan, motivasi, dan lainnya menjadi mutlak sebagai langkah ke depan.
“Pendidikan keterampilan yang memungkinkan mereka beralih profesi, sangat diperlukan. Artinya mereka harus dilatih secara ekonomi dan mental untuk memulai hidup baru. Dalam melewati proses yang memakan waktu ini, semua pihak bertanggung jawab melayani mereka,” terang Kiai Malik.
Program-program pemberdayaan untuk mereka sangat niscaya. Semua tanggung jawab itu mesti dipikul sebagai konsekuensinya. Dengan upaya-upaya berkelanjutan, mereka tidak ditinggal begitu saja tanpa tanggung jawab.
Untuk masa depan mereka, dibutuhkan kesadaran semua pihak terutama aparat pemerintah dan dinas terkait, tandas Kiai Malik. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua