Cirebon, NU Online
Sejak didirikan tahun 1926, jam’iyyah Nahdlatul Ulama (NU) terus disebarluaskan para ulama melalui jaringan pesantren Nusantara yang sudah terjalin sejak berpuluh-puluh tahun. <>
Menurut Choirul Anam dalam buku Pertumbuhan dan Perkembangan NU, jauh sebelum NU lahir dalam bentuk jam’iyyah, ia terlebih dahulu ada dan berwujud jama’ah yang terikat kuat oleh aktivitas sosial keagamaan yang mempunyai karakter.
Setelah tujuh tahun berdiri, 1933, NU sudah berkembang di Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Brau, sebelah utara Samarinda.
Menurut Ketua PWNU Kalimantan Timur, KH Muhammad Arsyad, NU di Kalimantan Timur dibawa dari Banjarmasin, oleh dzuriyah keempat Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Ia adalah mufti kerajaan Gunung Tabur di Brau.
Arsyad mengakui NU mandeg pada masa-masa Orde Baru karena ada tekanan luar biasa dari pemerintah waktu itu sehingga orang tidak berani mengaku NU.
“Selama Orde Baru kan tidak ada pegawai yang berani menampakkan NU-nya, dan tidak ada pengusaha, aghniya yang berani terang-terangan mengaku NU karena itu kan berarti mengalami satu kesulitan,” ujarnya.
Lima belas tahun terakhir, di Kalimantan Timur, NU berkembang pesat. Program utamanya adalah dakwah dan konsolidasi organisasi ke daerah-daerah.
“Lima belas tahun terakhir, cabang-cabang NU sudah terbentuk semua di seluruh kabupaten secara periodik. Dan sepuluh tahun terakhir sudah sampai ke tingkat kecamatan,” tambahnya.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Penulis : Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
5
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
6
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
Terkini
Lihat Semua