Nasional

Dawrah Ulama Muda NU Petakan Problem, Tantangan dan Peluang

NU Online  ·  Senin, 19 November 2018 | 15:50 WIB

Jakarta, NU Online
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU menggelar Pendidikan Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK). Acara berlangsung di Pusdiklat Kemenaker Jakarta Timur, dibuka Ahad (18/11).

Ketua Lakpesdam PBNU, H Rumadi menjelasan PPWK yang memasuki angkatan kedua ini merupakan keberlanjutan dari program kaderisasi ulama yang sudah dilaksanakan Lakpesdam PBNU pada tahun sebelumnya. Pada program ini, para peserta merupakan kiai-kiai muda terpilih yang berasal dari Lampung, Bengkulu, Sulawesi Barat, Jambi, Kalimantan Timur, Brebes, serta Jakarta dan sekitarnya.

Rumadi juga menceritakan PPWK pertama yang berlangsung di Pondok Pesantren Assidiqiyah, Jakarta Barat, Juni lalu. Menurutnya, terdapat perbedaan tema yang diusung pada setiap pelatihan. Jika pelatihan dawrah pertama bertujuan untuk mematangkan ideologi, serta aspek lain yang terdapat dalam kelembagaan NU, pada dawrah kedua, setiap peserta diharapkan mampu memetakan problem, tantangan serta peluang yang akan dihadapi NU terutama para kiai muda di wilayah khidmat masing-masing.

Oleh karena itu, pada pelatihan kali ini setiap peserta telah dibekali tugas riset dan akan mendapat pelatihan analisa sosial. Berkaitan dengan hal itu, setiap peserta mendapatkan beberapa materi sesuai dengan kebutuhan jaman, antara lain pengelolaan media sosial yang dilberikan oleh NUtizen, serta kunjungan ke KPK dalam rangka latihan pengelolaan keuangan yang akuntabel.

Menurut Rumadi, pelatihan-pelatihan yang dilakukan pada tahan ini sangat penting sebab kiai-kiai muda merupakan calon pemegang kebijkan tertinggi di dalam syuriyah Nahdlatul Ulama. "Pengelolaan keuangan dan akuntabilitas penting dilakukan sebab tidak jarang kiai-kiai yang ikhlas bisa dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggungjawab dan terjerat kasus korupsi," kata Rumadi.

Ia juga menekankan bahwa selama ini NU dikenal sebagai ormas yang memegang otoritas keagamaan tertinggi dan bagian yang terus mengawal Pancasila. NU menurutnya sudah teruji dalam menjaga keutuhan NKRI, tetapi masih belum bisa bicara banyak terkait dengan pengelolaan negara. Oleh karena itu, materi-materi dari KPK akan sangat bermanfaat untuk pengelolaan organisasi NU ke depannya.

PPWK dibuka oleh Rais Aam PBNU, KH Miftakhul Akhyar. (Red: Kendi Setiawan)