Nasional

Daurah Awaja: Dakwah Kita Masih Konvensional

NU Online  Ā·  Senin, 11 Februari 2013 | 00:30 WIB

Mojokerto, NU Online
Mengapa banyak mahasiswa terpukau dengan dakwah aktifis kampus fundamentalis? Sudah saatnya dilakukan perubahan agar kemasan dakwah di kampus bisa lebih menarik.Ā <>

KH Muhyiddin Abdusshomad, Rais Syuriyah PCNU Jember itu menyampaikan keprihatinannya pada acara Daurah Kader Aswaja yang diselenggarakan Aswaja Center PCNU Mojokerto, Ahad (10/2).

Kiai Muhyidin mengkritisi kemasan dakwah yang dilakukan kalangan Islam tradisionalis yang cenderung monoton atau konvensional dan kurang menarik. ā€œBagaimana kita mampu mengajak orang lain agar tertarik dan simpatik dengan ajakan kita kalau tidak ada perubahan dari sisi penampilan dan isi dakwah,ā€ katanya.

Sekedar memberikan ilustrasi, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam Jember ini mencoba membandingkan toko tradisional dengan mini market yang kini tengah menjamur di masyarakat. ā€œMengapa masyarakat lebih senang belanja di super market terkenal dan malas untuk membeli barang di toko sebelah rumah?ā€ katanya balik bertanya kepada peserta.

ā€œKalau kita tanyakan, ternyata bukan karena faktor harga,ā€ lanjutnya. Malah bisa jadi, antara harga barang di toko sebelah yang dikelola ala kadarnya dengan toko swalayan akan jauh lebih murah. ā€œTapi mengapa justru mereka memilih swalayan dan toko bonafid?ā€ sergahnya. ā€œTidak lain karena kemasan dan pelayanan,ā€ tandasnya.

Dalam berdakwah, banyak kemasan baru yang ditampilkan oleh Islam garis keras. Seperti dengan mengganti slogan ā€œkembali ke al-Qur’an dan haditsā€ yang terkesan bombastis. ā€œItu hanya kemasan saja, sedangkan isinya sama dengan Islam jaman para pendahulu,ā€ terangnya.

Karena itu, hal mendesak yang harus dilakukan adalah dengan mengubah format dan kemasan dakwah agar lebih menarik dan digemari masyarakat. ā€œTermasuk Ā dakwah di kampus-kampus non agama,ā€ katanya.Ā 

Kelemahan dalam hal menejemen dakwah, kemasan serta strategi secara keseluruhan juga harus segera diperbaiki. ā€œTanpa itu, dakwah kita akan terus tertinggal dan perlahan namun pasti ditinggalkan umat,ā€ katanya dengan mimik serius.

Aswaja Center PCNU Kabupaten Mojokerto menyelenggarakan kegiatan Daurah Kader Aswaja di Pondok Pesantren Riyadlul Jannah, Pacet Mojokerto (9-10/2). Kegiatan mengambil tema, ā€œKita Perkuat Benteng Ahlussunnah Wal Jamaah dari Serangan Radikal, Liberal dan Fundamental.ā€Ā 



Redaktur Ā  Ā : A. Khoirul Anam
Kontributor: Syaifullah