Nasional

Dakwah Sejuk Setelah Penutupan Gang Dolly

NU Online  ·  Jumat, 20 Juni 2014 | 13:02 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengimbau para pemuka agama dan da’i untuk memerhatikan adab dakwah. Para pemuka agama, kata Katib Aam PBNU KH Malik Madani, perlu menyambut eks-pekerja seks gang Dolly dengan dakwah yang menyejukkan.
<>
Penyampaian dan isi dakwah terkait penutupan gang Dolly, menjadi sesuatu yang sangat menentukan mengingat sasaran dakwah kali ini adalah mereka yang terpinggirkan. Untuk itu, para da’i perlu menghadirkan harapan besar kepada mereka yang ingin kembali hidup wajar di tengah masyarakat.

“Dakwah mesti beretika. Pasalnya, Allah sendiri memuliakan mereka yang ingin bertobat. Pintu tobat terbuka lebar uuntuk mereka. Jangan sampai dakwah membuat orang semakin lari,” harap Kiai Malik kepada para muballig, Kamis (19/6) sore.

Untuk membantu penguatan mental dan melancarkan eks-pekerja seks beralih profesi, dakwah menyejukkan tanpa menyinggung perasaan apalagi mengungkit yang sudah-sudah menjadi mutlak.

“Semangat dakwah para da’i tidak boleh bersifat menyudutkan,” tegas Kiai Malik.

Rasulullah Saw sudah menetapkan model dakwah melalui sabdanya, “Yassiru wa la tu’assiru. Basysyiru wa la tunaffiru. Permudahlah, jangan dipersusah. Berikan kabar gembira, bukan yang menakutkan,” tambah Kiai Malik.

PBNU juga mengimbau masyarakat untuk menerima eks-pekerja seks itu secara wajar. Masyarakat harus memberikan kesempatan mereka untuk berpartisipasi.

“Baiknya tanggapan masyarakat akan membantu mereka untuk berubah. Sebaliknya, sinisnya penerimaan warga akan menghambat perubahan mereka menuju yang lebih baik. Dengan perlakuan diskriminatif, posisi mereka makin tersudutkan,” tandas Kiai Malik lirih. (Alhafiz K)