Nasional

Dai Diminta Contoh Dakwah Sunan Kalijaga

NU Online  ·  Rabu, 27 Juli 2016 | 04:00 WIB

Yogyakarta, NU Online
Para dai memiliki peran strategis dalam mengembangkanpesan-pesan damai di tengah masyarakat. Apalagi kini dakwah yang bermuatan paham kekerasan sudah masuk ke tempat-tempat ibadah.

Demikian salah satu poin dalam forum dialog Pelibatan Dai dalam Program Islam Damai untuk Pencegahan Paham Radikal dan Terorisme yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) lewat Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) DIY di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta , Selasa (26/7).

"Dai merupakan problem solver (solusi) dalam penanggulangan terorisme, karenanya para mubaligh diharapkan menambah wawasan dalam menyampaikan dakwah," kata Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Waryono Abdul Ghofur Waryono.

Lebih jauh ia mengimbau kepada para dai untuk meneladani cara dakwah Sunan Kalijaga dalam menyebarkan Islam di bumi Nusantara. “Mengasuh, mendidik, bergaul, berinteraksi hingga lapisan msyarakat merupakan metode dakwah Sunan Kalijaga," ujarnya.

Untuk itu, tambahnya, diharapkan para dai dalam berdakwah menjunjung tinggi toleransi, mengedepankan prinsip-prinsip Islam rahmatan lil alamin (pembawa rahmat bagi seluruh alam) tanpa meninggalkan kultur dan tradisi daerah.

Sementara narasumber lain, guru besar UIN Sumatera Utara, Syahrin menegaskan bahwa peran dewan masjid dalam menghambat perkembangan paham radikal-terorisme sangat strategis, karena masjid merupakan salah satu tempat tumbuhnya paham kekerasan ini.

"Ketika dewan masjid menyeleksi ketat ustadz-ustadz yang masuk berceramah dalam masjid, maka hal ini akan menjadi sangat produktif untuk mengahalau perkembangannya" tutupnya. (Muhammad Aras Prabowo/Mahbib)