Cirebon, NU Online
Mengenang buya Ja’far adalah mengenang kecintaannya terhadap selawat, ziarah, dan Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU). Ia juga dikenal sebagai sosok yang tegas, disiplin dan teguh pendirian. Ketegasan semacam ini yang menjadi ciri khas buya Ja’far.
<>
Demikian disampaikan KH Niamillah Aqil Siroj, adik kandung almarhum saat ditemui NU Online di rumah duka, kompleks pesantren Majlis Tarbiyatul Mubtadiin (MTM) Kempek Cirebon, Jawa Barat, Selasa (1/4).
“Buya kerap kali berpesan kepada santrinya untuk selalu mengamalkan bacaan selawat. Selain itu, kedisiplinannya patut diteladani, termasuk komitmennya terhadap perkembangan jamiyah Nahdlatul Ulama (NU),” ungkap Kiai Niam.
Diceritakan Kiai Niam, komitmen Buya KH Ja’far Aqil Siroj terhadap NU ditunjukkan melalui keaktifannya di berbagai organisasi ke-NUan semenjak masa remaja, dari mulai IPNU, Ansor hingga diamanhkan sebagai mustasyar di PWNU Jawa Barat dan PCNU kabupaten Cirebon.
“Puncak pengabdiannya kepada NU ialah pada masa pemerintahan Orde Baru, di mana ia menjadi kiai yang mampu menjembatani antara para kiai dan pemerintah,” tambahnya.
Buya KH Ja’far Aqil Siroj adalah pengasuh pondok pesantren Kempek Cirebon, meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Selasa (1/4) malam ini, sekitar pulul 18.00 WIB. menurut keterangan keluarga, almarhum akan dikebumikan hari ini, Rabu (2/4) sekitar pukul 09.00 Wib, di makbarah pesantren Kempek Cirebon. (Sobih Adnan/Alhafiz K)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Keutamaan Bulan Muharram dan Amalan Paling Utama di Dalamnya
3
Innalillahi, Buya Bagindo Leter Ulama NU Minang Meninggal Dunia dalam Usia 91 Tahun
4
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
5
Waketum PBNU Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren dengan Sanad
6
Khutbah Jumat: Menyadari Hakikat Harta dan Mengelolanya dengan Baik
Terkini
Lihat Semua