Rembang, NU Online
Bupati Rembang, Jawa Tengah Abdul Hafidz membuka acara puncak peringatan satu abad Pesantren Al-Hidayat Lasem, Rembang di AulaĀ Pesantren Kauman, Rabu (14/11) pagi.Ā
Didampingi jajaran pengasuh pondok salah satunya KH Zaim Ahmad Ma'shum, Bupati mengapresiasi acara yang bertema "mengahdirkan keindahan toleransi dari Lasem untuk Indonesia". Pada kesempatan Abdul Hafidz mengatakan, Lasem merupakan sumber dari peradaban yang sehat dunia.
ājika berbicara mengenai perdamaian ataupun toleransi, kita tidak boleh lepas dari Kota Lasem. Lasem merupakan sumber dari peradaban yang sehat dunia, banyak ulama-ulama yang berpengaruh dan tokoh nasional yang mempunyai darah Lasem," ujarnya.
Pengasuh Pesantren Al-Hidayat Lasem, KH Zaim Ahmad menjelaskan, bahwa tema ini kita angkat untuk menampilkan kondisi sosial yang indah dan kondusif untuk Indonesia.
"Dengan kegiatan ini, kami ingin menawarkan keindahan toleransi Lasem untuk era sekarang terutama Indonesia. Toleransi Lasem sudah terjalin sejak berabad-abad silam, yakni interaksi antar suku, etnis, dan agama di Lasem sangatlah sejuk dan santun. Inilah yang ingin kami sampaikan bahwa toleransi itu indah," tegasnya.
Sebagaimana rilis yang diterima NU Online, Gus Zaim sapaan akrabnya menambahkan, kegiatan ini melibatkan seluruh lapisan masyarakat Lasem, sebagai spirit kebhinekaan dalam berbangsa dan beragama.
"Kegiatan ini juga bekerjasama dengan beberapa lapisan masyarakat, mulai dari perwakilan Tionghoa, Bbudha, Kristen, dan pemuka umat agama lain. Ini juga merupakah wajah toleransi yang selama ini di bangun oleh para sesepuh dan masayikh Lasem," ujarnya.
Kagiatan puncak satu abad diawali dengan Halaqah Kebangsaan dengan narasumber Dosen Al Azhar Mesir Husainy, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, pendiri Ein Institute Pdt Tjahjadi, Rektor UIN Sunan Ampel Masdar Hilmy, dan Cendekiawan Muslim Ulil Abshar Abdalla. (Red: Muiz)