Nasional

Bupati Brebes: Sinerjikan Isi Dakwah dengan Pembangunan

NU Online  ·  Selasa, 7 Agustus 2012 | 09:51 WIB

Brebes, NU Online
Menjadi dai daerah ibarat nyala api di kegelapan malam. Menerangi hati yang gelap atas kedangkalan ilmu agama. Pencerahan yang dilakukan para dai daerah, mampu membawa sisi terang sekaligus menjadi daya dorong yang kuat dalam mewujudkan masyarakat yang agamis. Dai daerah juga mampu menjadi motivator dalam pembangunan daerah. Maka dalam dakwahnya, isi dakwah harus disinerjikan dengan pembangunan daerah.
<>
Harapan tersebut disampaikan Bupati Brebes H Agung Widyantoro saat memberi sambutan saat pembinaan bagi dai daerah dan hafidz-hafidzah di aula Islamic Center, Jalan Yos Sudarso Brebes, Selasa (7/8).

Bupati merasa, masyarakat Brebes sedang dicabik-cabik harga dirinya akibat ulah orang diluar Brebes yang membohongi rakyatnya. Rakyat Brebes tengah dibohongi dengan janji-janji manis dengan diajak ke suatu tempat yang kemudian di baiat. 

“Hanya dengan mandi-mandi dan diberi uang lima ribu rupiah, nilai harga diri rakyat dipertaruhkan,” ujarnya.

Untuk itu, Bupati meminta kepada para Dai daerah untuk memberi pengertian yang luas, akan pentingnya harga diri manusia. Kalau masyarakatnya dicekoki dengan janji-janji dan diberi uang untuk kepentingan sesaat, maka sangat tidak mustahil akan menjadi warga yang sungkan membangun. 

“Manusia itu makhluk yang mulia, dan pantang harga dirinya untuk diperjualbelikan,” kata Bupati.

Kepada para Hafidz-hafidzah Bupati menaruh hormat akan keteguhannya menghafal Al Quran. Kitab suci yang merupakan mukjizat Nabi Muhammad yang paling istimewa itu mampu dihafal oleh para hafidz. Hanya saja, para hafidz-hafidzah perlu terus menerus nderes agar semakin menguasai hafalannya secara kaffah termasuk arti kandungan Al Quran dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Bupati yakin, lewat sentuhan dari para hafidz dan hafidzah Brebes lebih maju dan bermartabat. “Mari kita bangun Brebes ini dengan iman supaya aman,” ajak Bupati.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PCNU Brebes H Athoillah menjadi narasumber pembinaan Dai daerah dan hafidz-hafidzah. Dia menekankan pentingnya kejujuran dalam segala kehidupan. Puasa, antara lain melatih diri kita untuk berlaku jujur, tanpa harus dikontrol pihak luar. 

“Kejujuran diri sendiri, akan ampuh membangun diri, masyarakat, dan daerah bahkan dunia,” kata Athoillah.

Namun akibat adanya ketidakjujuran akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan. Di lingkungan keluarga yang terkecil pun, kalau berlaku tidak jujur maka kehancuran rumah tangga akan terjadi. 

“Dalam memimpin daerah, Kabupaten Brebes ini juga harus dipegang oleh orang yang jujur dan tidak mengibuli masyarakatnya,” tandas Athoillah.

Kepala Bagian Kesra Setda Brebes H Mabruri menjelaskan, bantuan kepada para dai daerah diberikan stimulant sebesar Rp 400 juta rupiah kepada 800 orang yang masing-masing mendapatkan Rp. 500 ribu pertahun 

Sedang untuk hafid-hafidzah, masih kata Mabruri, Pemkab Brebes memberikan bantuan sebesar  Rp 562,5 juta. “Se-Brebes ada 750 hafidz dan hafidzah,” ungkapnya.

“Sementara, jumlah bantuan sama seperti tahun yang lalu. Belum ada perubahan,” lanjutnya. Para hafidz dan hafidzah tersebut tersebut, sambungnya, mendapatkan bantuan sebesar 750 ribu perorang per tahun. “Semua bantuan, akan diberikan menjelang bulan Ramadhan oleh Bupati,” paparnya. 


Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Wasdiun