Nasional

Budayawan Ahmad Tohari Anggap Permintaan Maaf Sukmawati Tindakan Paling Tepat

Rab, 4 April 2018 | 11:06 WIB

Jakarta, NU Online
Budayawan Banyumas, Ahmad Tohari menyambut baik permintaan maaf Sukmawati Soekarnputri atas puisi Ibu Indonesia yang sebelumnya menimbulkan kontroversi banyak pihak.

“Alhamdulillah, dan saya hormat atas keberanian Sukma meminta maaf,” kata Tohari dihubungi NU Online melalui telepon, Rabu (4/4) petang.

Menurut Tohari, permintaan maaf Sukmawati adalah hal yang paling tepat untuk dilakukan. Selain itu ia berharap pihak-pihak yang mengajukan aduan atas tindakan Sukmawati agar menarik aduan tersebut.

(Baca: Sukmawati Minta Maaf Soal Puisi Ibu Indonesia)
“Kita ini capek membuang energi dan ribut terus untuk hal yang tidak artinya,” kata penulis yang masyhur dengan trilogi Ronggeng Dukuh Paruk.

Namun demikian seniman mestinya mempertimbangkan agar karya yang dihasilkan tidak akan menyinggung pihak lain. 

“Sebagai sama-sama seniman mestinya mempertimbangkan apakah karya kita melukai pihak lain atau tidak. Kalau diperhitungan melukai pihak lain lebih baik tidak dikeluarkan,” paparnya.

Hal tersebut, kata Tohari, lantaran kebebasan berekspresi di Indonesia dibatasi oleh Pancasila.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sukmawati Sukarnoputri mengajukan permintaan maaf atas puisi Ibu Indonesia. Permintaan maaf dilakukan Sukma di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (4/4) siang. Pada kesempatan tersebut Sukma bahkan terlihat menangis.

“Dari lubuk hati yang paling dalam, saya memohon maaf lahir batin maaf kepada umat Islam Indonesia khususnya bagi yang merasa tersinggung dan berkeberatan dengan puisi Ibu Indonesia,” kata Sukma. (Kendi Setiawan)