Nasional

BNN Usulkan Pencegahan Narkoba Masuk Kurikulum 2013

NU Online  ·  Jumat, 22 Februari 2013 | 00:05 WIB

Jakarta, NU Online
Badan Narkotika Nasional (BNN) mengaku amat prihatin dengan perkembangan peredaran narkoba di Tanah Air. BNN berpendapat, jumlah pengguna narkoba yang tiap tahun bertambah mendesak hadirnya penanganan yang lebih komprehensif.
<>
”Kami sudah mengusulkan kepada Kemendikbud untuk memasukkan materi antinarkoba dalam kurikulum 2013, seperti biologi, kesehatan, dan lain sebagainya,” ujar Deputi Bidang Pencegahan Yappi Manafe selepas penandatanganan nota kesepahaman dengan IPNU dan IPPNU di Jakarta, Kamis (21/2).

Menurut Yappi, untuk tahun 2011 saja kerugian sosial dan ekonomi yang ditimbulkan narkoba sudah mencapai 48,2 triliun. Belum lagi kerugian di sektor kesehatan dan pelanggaran hukum, misalnya pencurian, perampokan, pemerkosaan, dan lainnya.

Total pengguna di Indonesia pada tahun itu sebanyak 3,2 juta dan mengalami peningkatan di tahun 2012. ”Kalau tidak dicegah secara komprehensif, jumlah prevalensi pada tahun 2015 diprediksi akan meningkat menjadi 5,8 juta,” ujanrya.

Yappi menekankan perlunya sosialisasi lebih intensif soal pemberantasan penyalahgunaan dan penggelapan narkoba kepada generasi pelajar. Karena itu, ia mengajak Ikatan Pelajar NU (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri NU (IPPNU) untuk bekerja sama mengatasi problem bersama ini.

”IPNU dan IPPNU sebagai lembaga berbasis keagamaan adalah lembaga yang strategis. Dengan melibatkan tokoh agama akan lebih efektif dalam melakukan pencegahan di kalangan pelajar, santri, dan santriwati,” tuturnya.

Sinergitas peran antara BNN dan NU ini, kata Yappi, dilakukan di antaranya melalui sejumlah program dan kegiatan di sekolah dan madrasah yang berada di bawah naungan PBNU.


Penulis: Mahbib Khoiron