Biduan Dangdut Semarakkan Harlah Lesbumi
NU Online · Ahad, 31 Maret 2013 | 14:33 WIB
Jakarta, NU Online
Ahad (31/3) malam ini, Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia (Lesbumi) mengawali rangkaian kegiatan peringatan hari lahirnya (harlah) yang ke-51 dengan musik dan puisi. Grup musik Ki Ageng Ganjur dan sejumlah biduan dangdut turut meriahkan perhelatan ini.
<>
Pedangdut Evie Tamala menyumbangkan suaranya pada acara yang dikemas dalam tajuk “Tadarrus Puisi dan Syair Dzikir” tersebut dengan melantunkan bait asmaul husna dan beberapa lagu dangdut. Penampilan Evie mendapat sambutan antusias dari ratusan penonton yang memadati halaman gedung PBNU, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, Cut Nyak Niken Astri Febrianti atau akrab disapa Niken KDI melantunkan shalawat Badar ciptaan Kiai Ali Mansur Shiddiq dari Banyuwangi, Jawa Timur. Sebagaimana Evie, pedangdut kelahiran Lhokseumawe itu mendapat iringan musik Ki Ageng Ganjur.
Ketua Pengurus Pusat Lesbumi Sastro Ngatawi mengatakan, bermusik merupakan bagian dari kegiatan beragama melalui seni. Dengan jalur ini pula, para wali masa lalu berhasil membawa Islam di bumi Nusantara tanpa pertumpahan darah sedikit pun.
“Mari kita berzikir dengan bermusik. Lha wong begini kok dibilang bid’ah. Yang penting kan maslahatnya. Mari kita syiarkan bid’ah untuk kemaslahatan umat,” katanya disambut tawa pengunjung yang datang.
Hingga berita ini diturunkan, acara masih berlangsung. Sejumlah penyair dijadwalkan akan membacakan puisi untuk peringatan harlah Lesbumi yang mulai menginjak paruh kedua menuju usia satu abad ini.
Penulis: Mahbib Khoiron
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua