Nasional

Bertemu PM Malaysia, Ketum Muslimat NU Tawarkan Kerja Sama Kurikulum Arbain Nawawi

Sel, 5 September 2023 | 21:00 WIB

Bertemu PM Malaysia, Ketum Muslimat NU Tawarkan Kerja Sama Kurikulum Arbain Nawawi

Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, pada Selasa (5/9/2023). (Foto: NU Online/Suwitno).

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Hj Khofifah Indar Parawansa mengajak Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menjalin kerja sama untuk memaksimalkan implementasi kurikulum Arbain Nawawi di sekolah.

 

Tawaran itu dinyatakan Khofifah kepada Anwar Ibrahim, saat keduanya melangsungkan pertemuan pada Senin (4/9/2023) malam. 

 

Di dalam pertemuan itu, kata Khofifah, PM Malaysia Anwar Ibrahim mengaku sedang melakukan sosialisasi implementasi dari Ahlussunnah wal Jamaah dan mazhab Imam Syafi'i. Meski sebagian besar warga Malaysia sudah mengenalnya, tetapi pemerintah Malaysia merasa perlu untuk kembali melakukan penguatan terkait ideologi dan mazhab beragama.

 

"Kemudian beliau sedang memaksimalkan implementasi kurikulum untuk siswa SD-SMP-SMA dengan hadits Arbain Nawawi. Jadi, ada hal-hal yang menurut saya sangat NU banget, sangat Muslimat banget, yang beliau sampaikan tadi malam," ucap Khofifah kepada NU Online di Kantor pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).

 

Khofifah merasa bahwa Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan perspektif dan metodologi pemahaman keagamaan, yakni Ahlussunnah wal Jamaah dan bermazhab Syafi'i.

 

"Oleh karena itu, tadi malam saya juga menyampaikan bahwa perlu ada kerja sama secara lebih komprehensif (antara) lembaga pendidikan yang ada di Malaysia dan Indonesia, karena untuk memastikan tambahan kurikulum Arbain Nawawi, saya rasa tidak mudah di sekolah-sekolah," ucap Khofifah.

 

Menurutnya, upaya kerja sama antara Indonesia melalui Muslimat NU dengan Malaysia merupakan upaya untuk menghadirkan wawasan Islam yang moderat. 

 

"Karena kita ini bertetangga, Indonesia dan Malaysia memang harus membangun hubungan yang erat untuk bersama-sama menjaga seluruh suasana di Indonesia dan Malaysia dalam keadaan penuh moderasi dan penuh toleransi," ucapnya.

 

Sebagai informasi, PP Muslimat NU menerima silaturahim Istri PM Malaysia Anwar Ibrahim, Wan Azizah Wan Ismail, di Kantor PBNU, hari ini. 

 

Khofifah menggambarkan suasana pertemuan itu dengan cukup hangat dan akrab. Ia berharap, kedua negara dapat terus bersinergi.

 

"Suasananya akrab hangat. Sebagai negeri serumpun, Indonesia dengan  Malaysia memiliki kepentingan untuk membangun kekerabatan yang kuat," ucap Khofifah dalam takarir gambar yang ditulisnya di Instagram.