Nasional

Berkahnya... Mudik Berkah Bareng NU

NU Online  ·  Senin, 19 Juni 2017 | 06:23 WIB

Jakarta, NU Online
Saat bulan Ramadhan tiba, waktu itulah Lembaga Ta’mir Masjid (LTM) PBNU sebagai penyelenggara sibuk mempersiapkan mudik gratis bareng NU untuk warga yang hendak melakukan pulang kampung. Mudik tahun ini diberangkatkan Ahad (18/6/2017).
 
Para pemudik sejak setelah subuh sudah berdatangan di Gedung PBNU yang berlokasi di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat tempat pemberangkatan. Beberapa pihak pengamanan Gedung PBNU turut membantu memberikan petunjuk kepada para pemudik.

Pemudik diarahkan berkumpul tepat di halaman PBNU di mana panggung seremoni berada. Dengan membawa barang-barang yang telah dibungkus rapih di kardus maupun di dalam tas, mereka berbondong-bondong dan terlihat menikmati pertunjukkan musik religi di atas panggung seremoni.

Hari semakin siang, ribuan pemudik yang telah menggenggam tiket mudik makin memadati halaman gedung PBNU dan Jalan Kramat Raya. Panitia menempelkan petunjuk pengelompokkan zona berdasarkan kota tujuan.
 
Bus para pemudik dengan tujuan kota-kota di Jawa Timur dan beberapa kota di Lampung berderet tepat di depan gedung PBNU, sedangkan para pemudik yang bertujuan ke beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat berjajar di seberang Gedung PBNU.

Pemandangan tersebut membuat Jalan Kramat Raya dipenuhi sekitar 2300 pemudik bareng NU yang berjajar memadati trotoar. Di beberapa titik, sejumlah personil gabungan dari Polres Jakarta Pusat dan Polsek Kecamatan Senen nampak aktif membantu mengatur jalannya lalu lintas agar tetap berjalan lancar.

Para pemudik terlihat sumringah dan bangga dengan mengenakan kaus mudik yang dibagikan oleh panitia. Pemudik cukup memperlihatkan tiket untuk mendapatkan kaus berwarna abu-abu lengan pendek berbahan halus tersebut.
 
Sebelum bus mudik yang berjumlah 40 itu resmi dilepas Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani pada pukul 14.00 WIB, sejumlah panitia yang dikomandoi oleh Mujahidin sebagai Koordinator Lapangan Panitia Mudik melakukan pengecekan para pemudik agar sesuai dengan kota tujuan, nomor bus, dan nomor kursi/seat ysng tertera di tiket.

Dalam sambutannya sebelum melepas para pemudik, KH Abdul Manan Ghani menyatakan bahwa program ini merupakan langkah nyata NU untuk memenuhi kebutuhan warga yang ingin pulang kampung. Sebab walau bagaimana pun, pemerintah tidak bisa sepenuhnya menyediakan tranportasi murah dan memadai.

“Karena itu, NU selalu hadir. Mudik sebagai sebuah tradisi sangat baik untuk menjaga silaturrahim. Apalagi kampung halaman terkait dengan tanah air di mana kita dilahirkan. Kampung halaman itu penting, tempat yang harus kita hormati. Bagian dari iman adalah cinta kepada tanah air,” urai Kiai Manan di hadapan ribuan pemudik.

Tepat pukul 14.12 WIB, bus-bus berkualitas prima tersebut bergerak meninggalkan Jalan Kramat Raya. Kiai Manan didampingi Pengurus PBNU lain mengangkat bendera sebagai tanda perjalanan telah dimulai. Bus yang berada di seberang Gedung PBNU bergerak memutar untuk diabsen satu per satu oleh panitia.

Layanan prima terus dihadirkan oleh NU, selain menyediakan bus ber-AC, nyaman, dan bersih, panitia juga menyajikan menu berbuka puasa dan makanan kecil (snack) yang telah disediakan di tiap bus dan dibagikan secara merata kepada semua pemudik.

Wajah-wajah bahagia nampak menggelayuti ribuan pemudik. Layanan mudik gratis yang disediakan NU menjadi berkah tersendiri bagi kebutuhan pulang kampung mereka. Apalagi NU membungkusnya dengan layanan dan fasilitas prima yang membuat para pemudik tambah puas dan gembira.

“Senang banget. Saya baru pertama kali mudik bareng NU. Biasanya pakai angkutan umum,” ujar pria paruh baya bernama Sukirwan (53), pemudik asal Purwokerto yang duduk di kursi barisan depan bus nomor 28 jurusan Purwokerto via Bumiayu.

Sukirwan adalah satu dari ribuan pemudik yang merasakan manfaat dan kesan mendalam mudik bareng NU. Program tahunan penuh berkah ini bakal terus menjadi prioritas PBNU dalam menjembatani silaturrahim warga perantauan dengan sanak saudara di kampung halaman. (Fathoni)