Nasional

Berjiwa Toleran untuk Merawat Warisan NKRI

NU Online  ·  Rabu, 6 Juni 2018 | 16:00 WIB

Berjiwa Toleran untuk Merawat Warisan NKRI

Tokoh lintas agama Kota Banjar di acara tadarus kebangsaan

Kota Banjar, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PCGP) Ansor Kota Banjar, Jawa Barat Supriyanto menyampaikan bahwa sebagai warga Indonesia harus berjiwa toleran dan merawat warisan yang ditinggalkan oleh Pendiri Bangsa Indonesia. 

Hal tersebut disampaikan dalam acara tadarus Kebangsaan dan buka bersama lintas iman yang diselenggarakan oleh GP Ansor Kota Banjar di salah satu rumah makan yang berada di Parungsari Kota Banjar, Rabu (6/6).

Hadir sebagai pemateri Tokoh dari Protestan Romo Suryaman menegaskan bahwa Indonesia adalah rumah bersama kita yang sedang bermasalah, yaitu sedang dirampok dan diacak-acak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengganggu kedamaian yang berlangsung. 

"Indonesia merupakan Rahmat Tuhan, sehingga radikalisme merupakan bentuk perampokan yang harus dituntaskan oleh bangsa Indonesia," ujarnya. 

Dikatakan Romo Suryaman, Indonesia merupakan rumah bersama, sehingga apabila ada pihak yang membahayakan keutuhan NKRI maka tidak ada pilihan lain untuk melawan sampai titik darah penghabisan. 

"Lawan radikalisme di Indonesia," tandasnya.

Tokoh Katolik Romo Michael menyampaikan bahwa ada tiga kategori penting yang bisa menjadi negatif atau positif, yaitu kemiskinan, keberagamanan agama, dan Kebudayaan. Tiga hal tersebut bisa menjadi jalan untuk merusak NKRI ataupun menjadi penyokong kemajuan negara Indonesia. Sehingga sebagai warga negara jangan mau diadu domba karena masalah tersebut. 

"Jangan sampai terpengaruh untuk merusak kebersamaan," katanya.

Selanjutnya disampaikan, sebagai generasi muda harus menanamkan jiwa Pancasila untuk merawat Indonesia. Sebagai ungkapan terimakasih kepada Tuhan bagi umat Katolik juga diungkapkan kepada sesama dengan hidup berdampingan di Negara Indonesia. 

"Mari kita bersama-sama menjaga warisan para pendiri Bangsa ini, yaitu pancasila. Orang luar negeri bingung kepada Negara Indonesia, dengan keberagaman yang ada namun bisa hidup bersama. Sebagai warga Negara Indonesia harus selalu berdampingan antar sesama," katanya.

Tokoh Khonghucu Koh Yayang Makin memaparkan bahwa semenjak sumpah pemuda digelorakan, di situ sudah jelas bahwa Indonesia tidak didirikan oleh satu golongan saja. Namun Indonesia berdiri atas perjuangan oleh bangsanya yang beragam. 

"Kebersamaan harus menjadi modal untuk memupuk kekompakan demi menjaga keutuhan NKRI," tandasnya.

Kegiatan tersebut mengusung tema merawat warisan, merajut kebersamaan dan menguatkan jiwa toleran dan dihadiri oleh tokoh dari berbagai agama, GMNI, HMI, Pemuda Muhamadiyah, Pengurus Banom NU dan puluhan mahasiswa di Kota Banjar. (Wahyu Akanam/Muiz)