Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) Farida Farichah menyesalkan sikap media yang tidak adil dalam memberitakan pelajar. Pemberitaan seperti itu menempatkan pelajar dalam posisi sulit di sekolah maupun di tengah masyarakat.
<>
Media, lanjut Farida, kerap memuat pemberitaan buruk pelajar. Pelajar digambarkan sebagai pelaku sejumlah kejahatan mulai dari penyalahgunaan narkoba, tindakan mesum, pelaku kekerasan, peredaran gelap video asusila, tindakan tawuran, atau kejahatan lain.
āPencitraan buruk terhadap pelajar memberikan sugesti dan legitimasi bagi pelajar untuk berbuat buruk. Sadar atau tidak, pemberitaan media yang tidak berimbang terhadap pelajar turut membentuk karakter mereka bahwa kenakalan remaja itu wajar,ā tutur Farida kepada NU Online, Selasa (12/11) siang.
Kenapa media tidak memberitakan kebaikan pelajar dan kegiatan positif mereka? Betapa banyak capaian dan prestasi pelajar baik level nasional maupun tingkat internasional yang bisa diangkat oleh media, tambah Farida.
Farida melanjutkan, kasus yang menimpa pelajar itu mungkin saja seperti misteri gunung es. Hanya sedikit di permukaan. Tetapi di balik pemberitaan, justru banyak sekali kasus yang tidak terkuak.
Atau sebaliknya, kasus pelajar di lapangan hanya sedikit. Tetapi media yang justru membesar-besarkan. Kalau ini terjadi, masyarakat terutama pelajar menjadi korban atas perihal ini, ungkap Farida.
Farida mengimbau penglola media untuk mempertimbangkan efek tersebut. Kalau perlu, pihak media, aktivis pelajar, pejabat terkait, dan utusan fraksi terkait pendidikan duduk bersama untuk merumuskan format kerja pemberitaan yang adil. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
PBNU Kembali Buka Beasiswa ke Maroko, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
2
Sempat Alami Gangguan Jiwa karena Kecanduan Game, Pemuda KediriĀ Ini Hafal Al-Qur'an 30 Juz
3
Baca Doa Ini saat Lepas Keberangkatan Jamaah HajiĀ
4
NU Care-LAZISNU Purbalingga Berdayakan Ekonomi Seorang Guru Ngaji Penjual Dawet Ayu
5
Ketua LBM PBNU: Praktik Haji Ilegal Bertentangan dengan Susbtansi Syariat
6
KH Ali Mustafa Yaqub Tak Minder Jumlah Santri, Tapi Lebih Penting Kualitasnya
Terkini
Lihat Semua