Nasional

Balitbang Kemenag Dorong Diseminasi Hasil Penelitian Jadi Tradisi Menulis

Kam, 31 Oktober 2019 | 02:45 WIB

Balitbang Kemenag Dorong Diseminasi Hasil Penelitian Jadi Tradisi Menulis

Pembukaan workshop Puslitbang Penda Balitbang Diklat Kemenag di Batam, Rabu (30/10). (Foto: Dok Puslitbang Penda/Mulyadi)

Batam, NU Online
Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan (Puslitbang Penda) Balitbang Diklat Kementerian Agama menggelar Workshop Penyusunan Buku Diseminasi Hasil-hasil Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan.
 
Kabid Litbang Pendidikan Keagamaan Puslitbang Penda, Husen Hasan Basri, menegaskan penulisan buku diseminasi hasil penelitian sebagai upaya mendorong sekaligus membiasakan tradisi menulis sebagai bentuk kebudayaan. Selain itu, dengan menulis menjadi semacam simpul dan kekuatan dari ilmu pengetahuan yang ditemukan.
 
“Jika ilmu pengetahuan sebagai binatang buruan, maka tulisan adalah pengikatnya sehingga tidak hilang,” kata Husen pada pembukaan Workshop di Hotel King Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (30/10) malam. 
 
Salah satu tugas dan fungsi Puslitbang Penda, lanjut dia, melakukan penelitian yang perlu disampaikan kepada publik. Melalui lokakarya tersebut, menjadi ajang pemberitahuan kepada publik, bahwa saat ini telah hadir beberapa buku terkait penelitian pendidikan agama dan keagamaan dengan kekhasan tertentu. 
 
“Misalnya pendidikan atau madrasah inklusi, pendidikan agama warga Indonesia di luar negeri, dan empat tema lainnya,” ujar Husen di hadapan peserta lokakarya yang terdiri dari para peneliti dan penulis buku terkait penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan tahun 2019 ini.
 
Dari konteks para peneliti, sambungnya, penulisan buku juga menjadi syarat peningkatan kapasitas. Karena, misalnya untuk peneliti madya agar bisa meningkat, perlu menghasilkan karya tulis ilmiah yang dalam peratuan LIPI memiliki reputasi nasional atau internasional.
 
“Secara teknis, penulisan buku-buku ini juga menjadi potret sejauh mana hasil para peneliti Puslitbang Penda, sehinga bisa dijadikan karya tulis yang kredibel, enak dibaca, dan dibaca terus,” imbuh Husen.
 
Pesatnya pendidikan di Batam
Kasi Pendidikan Madrasah Kota Batam, H Dirham menyebutkan, perkembangan Kota Batam sangat pesat, tak terkecuali di bidang pendidikan. Saat ini, untuk tingkat Raudlatul Athfal (RA) di Batam telah ada 120 RA, dengan hampir 8000 peserta didik, dan 600 guru. Semua RA tersebut berstatus swasta.
 
Sebagai salah satu wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), dengan hadirnya para peneliti, diharapkan dapat menemukan kira-kira baiknya model pendidikan apa yang tepat untuk diterapkan di Kota Batam.
 
Lokakarya ini juga menghadirkan para editor buku untuk membeberkan kelemahan dan keunggulan buku, serta rekomendasi perbaikan penulisan berikutnya. Agenda tersebut dijadwalkan tiga hari, Rabu-Jumat (30/10-1/11). Di akhir acara, akan ditampilkan dummy buku yang ditulis.
 
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori
Â