Nasional

Baju Adat Membalut Para Kontingen di Pentas PAI 2017

NU Online  ·  Selasa, 10 Oktober 2017 | 13:01 WIB

Baju Adat Membalut Para Kontingen di Pentas PAI 2017

Kontingen Kalbar di Pentas PAI 2017.

Banda Aceh, NU Online
Tujuan mewujudkan semangat nasionalisme dalam bingkai religiusitas dalam Pekan Keterampilan dan Seni (Pentas) Pendidikan Agama Islam (PAI) VIII tahun 2017 di Banda Aceh diwujudkan melalui balutan pakaian adat dari 34 provinsi yang dikenakan oleh para kontingen.

Peragaan pakaian adat dari masing-masing perserta tersebut ditampilkan dalam proses defile kontingen, Senin (9/10) sesaat setelah Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka kegiatan Pentas PAI.

Arif Rahman, salah satu kontingen asal Kalimantan Barat (Kalbar) mengungkapkan kebanggannya bisa mewakili daerahnya dalam menampilkan baju khas Kalbar.

Bersama rekannya Heba Rakasiwi, Arif yang merupakan murid SMA Al-Fityan Pontianak mengenakan baju adat Melayu dari Kalimantan di tengah antusiasmenya mengikuti lomba dalam Pentas PAI.

“Senang dan bangga bisa mewakili daerah saya untuk mengenakan baju adat,” ujar Arif.

Kontingen lain dari Jawa Tengah, Zulfah Ayu Pramitha yang mengenakan baju adat Jawa tak kalah bahagianya bisa maju di depan Menteri Agama mewakili daerahnya mengenakan pakaian adat.

“Identitas budaya harus menjadi kebanggaan generasi muda,” pesan siswi SMA Negeri 2 Kota Semarang ini.

Dalam proses defile, masing-masing provinsi menampilkan 10 orang siswa dengan 2 orang mengenakan pakaian adat, sedangkan 8 orang mengenakan baju seragam rapi.

Dalam kegiatan bertema Merawat Keberagaman, Memantapkan Keberagamaan ini, Kementerian Agama berupaya memberikan kesadaran berbangsa kepada para siswa dengan menampilkan sejumlah atraksi budaya Aceh di antaranya Tari Saman, Tari Pameula Jamee, Rapai Aceh (sejenis rebana), dan penampilan khas daerah Aceh lainnya.

Tarian Peumulia Jamee akan menjadi tari pembuka pada pembukaan yang akan dibawakan oleh siswa-siswi berasal dari berbagai daerah di Aceh. Pembukaan dipusatkan di lapangan Taman Shulthanah Shafiatuddin Banda Aceh.

Menurut Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kementerian Agama, Imam Safei, kesadaran akan kebergaman Indonesia penting dipahami oleh peserta didik di sekolah.

“Pentas PAI ini berupaya menguatkan karakter keagamaan lewat sejumlah keterampilan dan seni Islam, juga memperkuat kesadaran akan kemajemukan Indonesia sehingga timbul rasa cinta tanah air,” ujar Imam Safei.

Kegiatan diikuti oleh 907 peserta dari unsur SD, SMP, SMA, dan SMK yang akan berkompetisi memperebutkan prestasi tertinggi di Pentas PAI Nasional tahun 2017 ini.

Di antara bidang yang dilombakan yaitu, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ), Cerdas Cermat PAI, Kaligrafi Islam, Seni Nasyid, Debat PAI, dan Kreasi Busana Muslim.

Selain dihadiri oleh Kepala Kanwil se-Indonesia, kegiatan yang pertama kali digelar di luar Pulau Jawa ini dibuka langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Gubernur Provinsi Aceh Irwandi Yusuf di Taman Sulthanah Shafiatuddin Banda Aceh. (Fathoni)