Nasional

Bagaimana Agar NU Menjadi Lebih Baik?

NU Online  ·  Ahad, 19 Juni 2016 | 00:01 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus dan warga NU harus mempunya impian besar. Dengan impian yang besar, masalah-masalah yang yang dihadapi akan terlihat kecil. Sebaliknya, jika memiliki impian kecil, masalah kecil pun akan terlihat besar.  

Menurut KH Ahmad Bagja, bila menginginkan NU menjadi besar, jangan memikirkan sisi kurang baik dari NU. Namun pikirkan kebaikan yang ada pada NU.

“Harus kita syukuri juga kita menjadi orang NU. Kita harus memikirkan bagaimana menjadi orang NU yang baik dan berupaya menjadikan NU lebih baik lagi,” kata Sekretaris Jenderal PBNU zaman KH Abdurrahman Wahid ini pada sesi dialog antara PBNU dengan seluruh banom dan lembaga NU di Gedung PBNU Jakarta Pusat, Sabtu (18/6) malam.

Ia lalu mendorong hadirin terutama generasi muda untuk menjadikan IPNU, IPPNU, PMII, GP Ansor menjadi proses untuk mendidik dirinya. Demikian juga dengan menjadi anggota dan pengurus NU dijadikan proses mendidik diri masing-masing.

“Maka kaderisasi itu adalah seluruh proses kita dalam berorganisasi di mana pun kita berada. Toalitas kita di situ itulah kaderisasi yang sebenarnya. Itu diwujudkan ketika misalnya menjadi panitia kita menjadi yang terbaik, mencapai yang terbaik,” terang ketua Umum PB PMII Periode 1977-1981.

Ia yakin kebaikan-kebaikan semacam itu memudahkan hidup. Energi kebaikan menjadi modal besar dan sekaligus sebagai kekuatan. “Kalau kita berpikir kita ini biasa saja, seribu kali kita mendengar nasihat atau dorongan orang untuk maju, kita akan biasa-biasa saja. Yang membuat kita luar biasa adalah diri kita sendiri,” tutur Kiai Bagja.

Salah satu modal terjadinya perubahan terbesar, menurut dia, disebabkan pola pikir. Dalam keinginan menjadikan NU lebih maju, bangunlah pola pikir untuk menjadikan NU yang baik.  

“Setiap bangun tidur, langsung pikirkan bahwa NU akan menjadi baik dengan usaha-usaha kita. Bukan malah membiarkan diri kita dibayang-bayangi pemikiran NU tidak baik,” katanya seraya mengungkapkan bahwa kemajuan dan bertahannya NU bukanlah hal yang disukai banyak orang.

Yang diinginkan  NU, sambungnya, tetapi tidak diinginkan oleh musuh-musuh NU adalah bersatu dan kuatnya NU. “Oleh karenanya kitalah yang harus bersatu membangun NU,” tegasnya. (Kendi Setiawan/Abdullah Alawi)