Nasional

Bagaimana Adab Mengikuti Majelis Shalawat?

Kam, 17 Juli 2014 | 08:23 WIB

Solo, NU Online
Dalam sebuah kesempatan pengajian di Gedung Bustanul Asyiqin Solo, bertepatan pada saat malam ke-15 bulan Ramadhan (12/7), Pengasuh Majelis Ahbabul Musthofa Habib Syech bin Abdul Qadir As-Segaf menerangkan beberapa hal yang perlu diperhatikan para jamaah ketika mengikuti majelis pembacaan shalawat atau maulid Nabi Muhammad SAW.
<>
“Majelis shalawat di beberapa tempat, alhamdulillah sudah bagus, sudah tertib. Di dalamnya ada ilmu, ratib, silaturahim, semua ini luar biasa kalau dijalankan dengan bagus,” terang Habib Syech di depan para jamaah dari Ahbaabul Musthofa, Syekhermania, dan Bolo Rosho.

Namun, lanjut Habib Syech, hal tersebut mesti dibarengi dengan beberapa adab. “Tempat duduk lelaki dan perempuan mesti dipisah,” tuturnya.

“Kalau ada yang bawa bendera, tidak usah yang besar-besar. Jadi saya minta kalau ada bendera besar dari relawan, dinasehati untuk tidak dibawa, tapi dengan cara yang bagus. Kemudian boleh gerak, tapi tidak seperti orang joget, ini bukan dangdutan,” imbuhnya.

Menurutnya, para jamaah yang hadir ikut bergembira dalam majelis shalawat, maka saat itulah Allah akan mengabulkan doa, sebab saat gembira itu termasuk mustajab. “Namun gembira juga perlu adab, kalau dalam keadaan bergembira orang akan berdoa lepas, sedang orang yang bersedih biasanya berdoa ada embel-embelnya,”

Terakhir, Habib Syech berharap dengan sering membaca shalawat dapat menjadikan keselamatan untuk semua. “Shalawat itu bisa membuat maksiat minggat, berkat shalawat hidup menjadi nikmat, shalawat menjadikan Indonesia jadi selamat,” pungkasnya. (Ajie Najmuddin/Mahbib)