Kepala Nasional Baanar (Baanar) Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Idy Muzayyad mendukung hukuman tegas untuk pengedar dan bandar narkoba. Bahkan, menurut dia, Baanar setuju memberlakukan hukuman mati.
“Kami mendukung hukuman mati. Mereka tidak mau dihukum mati, tapi mereka menghukum membunuh rakyat kita 30 orang lebih setiap hari. Ini tidak adil, maka hukuman mati sebagai ketegasan,” katanya pada Deklarasi Badan Ansor Anti Narkoba (Baanar) dan Pemuda-Santri Bondowoso Anti Narkoba di Pondok Pesantren Mambaul Ulum Desa Tansil Wetan Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso Sabtu (27/8) sore.
Idy mengemukakan, menurut data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), setiap hari ada 30 hingga 40 orang meninggal gara-gara narkoba. Menurut sumber yang sama pengguna narkoba saat ini ada sekitar 5,9 juta.
Narkoba, tambahnya, sudah memasuki ke segala lini dengan mudahnya. Bahkan pesantren sekalipun menjadi tempat potensial untuk menjadi tempat peredaran barang berbahaya itu.
"Kalau pesantren saja potensial, apalagi lembaga yang lain. Karena itu tidak bisa pemerintah bekerja sendirian dan masyarakat juga tidak bisa sendiri. Harus ada sinergi dengan pihak lain. Kami sebagai pemuda mendukung ketegasan aparat keamanan dalam menghadapi peredaran narkoba ini," jelasnya.
Baanar itu Badan Ansor Anti Narkoba. Logo berbentuk tameng, di dalamnya ada pemuda sehat tanpa narkoba yang warnanya putih, adalah hasil istikharah. "Artinya Baanar menjadi tameng khususnya kalangan muda dan umumnya warga NU dari bahaya narkoba," kata dia menjelaskan organisasi baru di tubuh Gerakan Pemuda Ansor tersebut.
Baanar ini, tambah pria yang pernah Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama, yaitu kependekan dari “waqina adzaa baanar”. Artinya jauhkan kami dari api neraka gara-gara narkoba.
Deklarasi tersebut dihadiri Wakil Bupati Bondowoso Salwa Arifin, para Muspika dan Muspida Bondowoso, Pengurus NU Bondowoso, banom-banom NU Bondowoso, santriwan-santriwati Mambaul Ulum, PKH se-Kabupaten Bondowoso dan wali santri PP Mambaul Ulum. (Ade Nurwahyudi/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua