Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan bahwa awal bulan Sya’ban 1438 Hijriah jatuh pada Jumat (28/4). Ikhbar ini berdasarkan hasil observasi langit oleh tim rukyah Lembaga Falakiyah PBNU.
Ketua Lembaga Falakiyah PBNU KH Ghazalie Masroeri mengatakan, rukyat yang dilakukan pada Rabu (26/4) petang atau bertepatan dengan 28 Rajab berkesimpulan bahwa hilal tidak terlihat di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga, bulan Rajab disempurnakan menjadi tiga puluh hari (istikmal).
“Terima kasih atas partisipasi dan kontribusi Nahdliyin (dalam rukyat kali ini),” katanya dalam siaran pers.
Ikhbar ini sesuai dengan data hisab Lembaga Falakiyah PBNU yang memprediksi bahwa tanggal 1 Sya’ban akan berlangsung pada Jumat Pon, 28 april 2017. Tinggi hilal pada pantauan Rabu petang mencapai -0 derajat 23 menit 37 detik.
Sya'ban adalah bulan kedelapan dalam hitungan kalender hijriah. Dalam bahasa Arab ia berasal dari kata syi'ab yang artinya jalan di atas bukit. Di bulan ini umat Islam dianjurkan mengamalkan amalan-amalan tertentu, khususnya pada malam pertengahan Sya’ban atau populer disebut Nisfu Sya’ban. (Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua