Jombang, NU Online
Peringatan Rojabiyah yang digelar Pondok Pesantren Al Muhibbin Bahrul Ulum Tambakberas kemarin dihadiri puluhan ribu jamaah. Mereka datang dari berbagai daerah di Jawa Timur.<>
Pesantren yang dipimpin KH Djamaludin Ahmad memang dikenal memiliki santri “kalong” yang sangat banyak. Karena pesantren yang berada di Selatan Pondok Induk Bahrul Ulum Tambakberas ini memiliki pengajian rutin kitab Al Hikam yang digelar setiap Senin malam Selasa.
Dalam Peringatan Rojabiyah kemarin, Pesantren yang diasuh salah satu syuriyah PW NU Jawa Timur ini juga menggelar nikah masal seperti tahun tahun sebelumnya. Sebanyak 44 pasangan Tabbarukan mengikuti nikah massal ini, berharap doa dari kiai dan ribuan jamaah yang hadir.
Setiap pasangan mengenakan setelan baju pengantin warna keemasan yang disediakan panitia, satu per satu pengantin pria menggandeng pasangannya untuk sungkem KH Djamaludin Ahmad bersama istri dan putra-putrinya. Begitu nama mereka dipanggil, pasangan pengantin langsung maju pelan dan langsung bersimpuh dan mencium tangan ulama kharismatik ini bagi yang pria. Sedangkan pengantin putri mencium ibu Nyai Djamal.
Detik-detik mencium tangan sang kiai itulah yang ditunggu para pengantin. Sebab saat itu, Kiai Jamal membacakan doa untuk kedua mempelai. Usai sungkem, kedua mempelai kembali berjalan pelan sembari menggandeng tangan pasangannya untuk kembali ke tempat duduk. Sejurus kemudian, mereka diarak menuju pelaminan yang sangat besar mereka berbaris berderet, terhitung sebanyak 88 orang.
"Awalnya ada 45 pasangan, namun yang satu mengundurkan diri dan sekarang masih ada 44 pasang pengantin yang mengikuti nikah massal ini," ujar Subagyo, salah satu panitia mengatakan seraya mengatakan sebelum duduk di pelaminan, seluruh pasangan pengantin ini sebelumnya diarak keliling desa dengan menggunakan kereta kelinci.
Puluhan pasangan pengantin yang mengikuti nikah masal ini ternyata bukan hanya pasangan baru nikah. Terdapat pula pasangan yang memang sudah menikah lama. Dan mengikuti nikah yang digelar PP Al Muhibbin karena memperbaharui nikah. Baakan sudah memiliki keturunan. ’’Saya ikut nikah ini karena memperbarui nikah,’’ kata Munir pengantin yang sudah menikah sejak 6 tahun lalu dan telah memiliki satu anak.
Alasannya, waktu menjalani kehidupan rumah tangga, dirinya mengaku pernah khilaf dan sempat mengucapkan talak kepada istrinya. "Dengan ikut nikah masal yang didoakan banyak kiai dan santri serta jamaah ini, kita berharap semoga perjalanan kedepan bisa lebih baik dan tidak terulang seperti kemarin," ujarnya bercerita.
Hal yang sama juga dikatakan Asbabul Ulum, mantan ketua PC IPNU Jombang ini mengikuti nikah masal karena berharap doa dari kiai dan ribuan jamaah Al Hikam yang hadir. Sebagai pengantin baru dirinya bersama istri mengikuti nikah masal demi mengharap berkah. "Biar berkah. Sebab didoakan langsung oleh kiai dan ribuan jamaah," ujarnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Muslim Abdurrahman
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua