As'ad Ali: Perkuat Generasi Muda dengan Pendidikan Diniyyah
NU Online · Senin, 23 September 2013 | 23:01 WIB
Jepara, NU Online
Wakil Ketua Umum PBNU H As’ad Said Ali menyatakan, pendidikan diniyyah (keagamaan) generasi muda saat ini harus terus diperkuat. Pasalnya, NU sekarang mempunyai dua musuh besar, yakni sekularisme dan radikalisme.
<>
Hal itu disampaikan As’ad saat menjadi pembicara kunci dalam “Halaqah Penguatan Pendidikan Diniyyah dan Pesantren” di Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Desa Gemiring Lor, Kecamatan Nalumsari, Jepara, Jawa Tengah, Ahad (22/9).
Kepada ratusan hadirin, As’ad menegaskan pendidikan diniyyah, semisal Madrasah Diniyyah (Madin), Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) maupun pesantren harus dipertahankan eksistensinya.
Pesantren, lanjutnya, boleh saja mengkombinasikan dengan pendidikan modern. Sebab dengan modernisasi pesantren telah menjawab tantangan globalisasi. Modernisasi juga memberikan subsidi pada pendidikan diniyyah.
Meski demikian, ia mengimbau agar usaha mengombinasikan tersebut tidak menghilangkan unsur pendidikan diniyah. “Jika hilang menjadi kiamat sughra (bencana) bagi Indonesia,” sebutnya.
Menurut dia, pemerintah tidak akan rugi jika memberi perhatian lebih terhadap pesantren. Terlebih NU sebelum dan sesudah kemerdekaan tidak pernah absen membela NKRI. NU telah banyak berkiprah untuk bangsa dan negara. Sehingga, tegasnya, tidak ada salahnya jika salah satu kebijakan pemerintah memihak kepada pendidikan diniyyah. (Syaiful Mustaqim/Mahbib)
Terpopuler
1
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
2
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
3
Rais 'Aam PBNU Ajak Umat Islam Tanggapi Masa Sulit dengan Ilmu
4
Ketua PBNU Nilai BPKH Penting Tetap sebagai Lembaga Independen
5
Tidak Hanya Pelajar, BGN juga Targetkan MBG Menyasar Ibu Hamil dan Menyusui
6
Penerapan Sumpah dan Bukti di Pengadilan Islam: Studi Qasamah dalam Kasus Pembunuhan
Terkini
Lihat Semua