Nasional

Antisipasi Pelajar Anti-NKRI, Khofifah: Lakukan Penguatan Aswaja kepada Guru

NU Online  ·  Sabtu, 15 Juli 2017 | 23:00 WIB

Surabaya, NU Online
Eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini tengah mengalami tantangi berat. Generasi emas bangsa ini, sudah berani menyebut dan cenderung anti NKRI. "Hampir sembilan persen pelajar Indonesia Anti terhadap NKRI dan Pancasila," kata Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Yayasan Taman Pendidikan Islam Khadijah, saat memberikan sambutan di acara halal bihalal di Aula Utama Khadijah (15/7).

Ketua Umum PP Muslimat NU mengingatkan seluruh elemen masyarakat terkait dengan paham keagamaan yang radikal dan ekstrem, terutama bagi para pelajar, mahasiswa, remaja dan siswa. Pemuda tersebut juga berkecenderungan menerima konsep sistem khilafah yang kerap disebarkan oleh kelompok radikal. 

"Maka dari itu saya harus melakukan penguatan Aswaja kepada para guru," ujar Khofifah di depan para gurus TPI Khadijah.

Beberapa hasil survei merilis bahwa hampir sembilan persen pelajar trennya yang memiliki pemahaman pada konsep anti Pancasila dan tidak berseiring dengan NKRI. "Guru memiliki peran penting dalam menjaga anak didiknya agar tidak tersusupi paham-paham keagamaan yang menyimpang," pesannya.

Khofifah berharap para peserta didik yang belajar di naungan Taman Pendidikan Khadijah kelak ketika lulus bisa menjadi apapun sehingga hati dan pikirannya terbentuk di atas pondasi NKRI. "Karena di sekolah pendidik tidak hanya menyiapkan siswa dari SD, SMP, SMA bisa ke perguruan tinggi tapi kualitas pendidikan dan integritas keagamaan itu penting," tuturnya.

Saat ini sudah masuk dunia internet sehingga jika anak memiliki smartphone sangat mudah sekali terkontaminasi pemahaman agama yang menyimpang. Maka orang tua harus mengawasi anaknya jika menyendiri dengan gadgetnya.

"Jangan pernah belajar kepada google atau internet karena belum tentu sanadnya benar. Belajarlah pada guru yang sudah jelas sanad keilmuannya," pesan Khofifah. (Rof Maulana/Fathoni)