Jember, NU Online
Sala satu tugas kader Ansor adalah menjaga dan melestarikan ajaran Islam ala Ahlussunnah wal Jama'ah. Sebagai badan otonom NU, Ansor punya kewajiban membela dan memperjuangkan misi NU. <>
Demikian dikatakan Ketua Umum PP. GP. Ansor, Nusron Wahid saat memberikan sambutan usai melantik PC. GP. Ansor Jember periode 2012 - 2016 di aula Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Sumberwringin, Sukowono, Kab. Jember, Sabtu (5/5).
Menurut Nusron, Ansor mempunyai tugas yang mulya sebagai ujung tombak ulama di lapangan. Sehingga keberadaan Ansor sangat penting bagi penetrasi misi NU.
"Karena itu, kader Ansor juga harus menjadi teladan masyarakat," ungkapnya.
Nusron menambahkan, tugas yang tak kalah pentingnya bagi Ansor adalah sebagai organisasi regenerasi. Ansor adalah jalur pengkaderan menuju kepemimpinan yang matang dalam tubuh NU. Dengan kata lain, kader-kader Ansor diharapkan pada saatnya nanti harus siap menerima tongkat estafet kepemimpinan di lingkungan NU.
"Kalau dalam istilah ilmu nahwu, Ansor itu mudof ilaihi, sedangkan NU mudof-nya," tukas Nusron seraya menjelaskan bahwa mudof artinya, tempat bersandar, sedangkan mudof ilaihi punya arti yang bersandar, sehingga ketika tempat bersandar sudah tidak ada, maka Ansor harus siap mengganti posisinya.
Ia juga menegaskan bahwa kader Ansor yang bergerak di bidang politik, orientasinya harus politik kebangsaan. Sehingga yang menjadi ujung dari tujuan berpolitik adalah kemakmuran bangsa.
"Karena itu, silahkan di luar berbeda pilihan politik, tapi di dalam tetap berada di bawah payung Ansor yang harus selalu menjaga kekompakan," jelasnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Jember, KH. Abdullah Syamsul Arifin, dalam pengarahannya menegaskan, prinsip perjuangan Ansor minimal harus berdiri di atas tiga prinsip, yaitu konsisten dalam berjuang, sabar, dan toleran.
Dikatakannya, toleran mempuyai pengertian bahwa kader Ansor harus mempunyai rasa tenggang rasa kepada orang yang berbeda pendapat, termasuk dalam perbedaan pilihan politik.
"Tidak haram kader Ansor berbeda pilihan politiknya, tapi yang penting sesama kader Ansor tidak boleh saling membenci. Dan yang lebih penting lagi, manfaatnya dari berpolitik itu untuk Ansor dan NU," tukasnya.
Redaktur : Sudarto Murtaufiq
Kontributor : Aryudi A. Razaq
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Perempuan Hamil di Luar Nikah menurut Empat Mazhab
3
Pandu Ma’arif NU Agendakan Kemah Internasional di Malang, Usung Tema Kemanusiaan dan Perdamaian
4
360 Kurban, 360 Berhala: Riwayat Gelap di Balik Idul Adha
5
Saat Katib Aam PBNU Pimpin Khotbah Wukuf di Arafah
6
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
Terkini
Lihat Semua