Ansor Perkenalkan Sektor Keuangan di Pesantren
NU Online · Sabtu, 11 Oktober 2014 | 07:02 WIB
Jakarta, NU Online
Untuk mendorong inklusi atau pemanfaatan sektor keuangan di seluruh lapisan masyarakat Indonesia yang saat ini baru berkisar 20 persen, Ansor NU memperkenalkan sektor ini di lingkungan pesantren, salah satunya dengan memasukkan sektor keuangan dalam kurikulum.
<>
Nusron Wahid, ketum Ansor dalam pembukaan konbes Ansor di Jakarta menjelaskan, visi membangun keuangan inklusif tidak kalah strategisnya dengan pembangunan di sektor pendidikn, infrastruktur, energi dan sumber daya terbarukan, ekonomi kreatif dan sebagainya.
“Keuangan inlusif dapat menjadi penggerak dari ekonomi di masyarakat basis, sekaligus dapat menjamin terciptanya pemerataan mafaat ekonomi,“ katanya.
Pemerataan manfaat ekonomi ini perlu terus didorong mengingat kesenjangan sosial yang ekstrim antara masyarakat kota dan desa, antara kaum elit dan kawula alit, “Ini terjadi karena sektor keuangan masih merupakan barang mewah bagi masyarakat kebanyakan, sektor keuangan masih bersifat elitis dan selfish,“ tandasnya.
Dalam konteks ini financial inclusion harus menjadi kesadaran bersama dari elemen mayarakat, pelaku industri keuangan, pemerintah dan lembaga pengawas industri keuangan.
Ia berjanji, ke depan, GP Ansor akan terus mengembangkan terobosan keratif dalam upaya mewujudkan inklusi keuangan di lingkungan pesantren. (mukafi niam)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua