Alissa Wahid: Semangat Pancasila Sejalan dengan Islam
NU Online · Kamis, 3 Juni 2021 | 01:00 WIB
Ahmad Rozali
Kontributor
Jakarta, NU Online
Koordinator Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI) Alissa Wahid menegaskan bahwa ajaran agama Islam sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Ia dengan tegas menolak gagasan yang mempertentangkan dua nilai tersebut. Bahkan menurutnya, seorang Muslim yang baik seharusnya yang mengamalkan ajaran agamanya dengan baik secara otomatis akan mengamalkan ajaran luhur Pancasila.
"Ketika kita beragama, kita merawat tanah air kita. Dan ketika kita merawat tanah air kita, dalam hal ini menggunakan Pancasila sebagai pedoman, maka cara kita merawat dengan baik adalah dengan menjadi muslim yang baik. Bernegara itu artinya kita beragama, demikian pula sebaliknya, dengan beragama artinya kita juga bernegara,” ujar Alissa Wahid di Jakarta, Rabu (2/6).
Oleh karenanya, Alissa menyangsikan kebenaran klaim bahwa Pancasila tidak sesuai bahkan bertentangan dengan ajaran agama. Sebab menurut dia, di dalam Al-Quran dinyatakan dengan jelas bahwa sudah sunnatullah jika manusia itu diciptakan bersuku-suku, berbangsa-bangsa sebagaimana yang tercantum dalam surat Al-Hujurat ayat 13.
"Artinya bangsa itu diakui di dalam firman Tuhan. Tuhan sendiri menyebutkan berbangsa-bangsa karena kita diciptakan berbeda satu sama lain. Nah, setiap bangsa itu pasti memiliki aturan dan tata kelolanya masing-masing. Nah hari ini kita menyebutnya sebagai negara,” kata putri sulung Gus Dur ini.
Selain itu, Alissa juga menolak pemikiran bahwa Pancasila tidak memiliki dasar agama. Nilai-nilai di dalam Pancasila seperti keadilan, dan seterusnya, tercermin dari Al-Qur’an. "Jadi aneh sekali kalau ada orang kemudian mengatakan bahwa Pancasila tidak ada dalilnya. Padahal kalau dilihat dari kata-kata di dalam Pancasila itu sudah jelas dalil-dalilnya banyak. Menjadi manusia yang adil, menjadi manusia yang beradab itu ada (dalilnya). Itu ajaran Al-Quran dan ada di sila kedua Pancasila,” jelas Sekjen Gerakan Suluh Kebangsaan ini.
Apalagi yang menyetujui Pancasila di awal kemerdekaan adalah para ulama yang kealimannya diakui hingga saat ini. Termasuk pendiri dua organisasi Islam terbesar di Indonesia yakni NU dan Muhammadiyah.
"Justru saya lebih percaya kepada KH Hasyim Asyari, KH Ahmad Dahlan yang mengajarkan bahwa kebangsaan dan keislaman itu tidak saling bertentangan. Bahkan justru saling memperkuat seperti sepasang sayap,” ujarnya.
Pewarta: Ahmad Rozali
Editor: Muhammad Faizin
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meraih Keutamaan Bulan Muharram
2
Koordinator Aksi Demo ODOL Diringkus ke Polda Metro Jaya
3
5 Fadilah Puasa Sunnah Muharram, Khusus Asyura Jadi Pelebur Dosa
4
Khutbah Jumat: Memaknai Muharram dan Fluktuasi Kehidupan
5
Khutbah Jumat: Meraih Ampunan Melalui Amal Kebaikan di Bulan Muharram
6
5 Doa Pilihan untuk Hari Asyura 10 Muharram, Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya
Terkini
Lihat Semua