Nasional

Alissa Wahid Kenang Awal Mula LKK PBNU Bisa Berkembang hingga Sekarang

Jumat, 20 September 2024 | 13:15 WIB

Alissa Wahid Kenang Awal Mula LKK PBNU Bisa Berkembang hingga Sekarang

Ketua PBNU Alissa Wahid dalam Seminar Nasional yang digelar LKK PBNU di Hotel Milenium, Jakarta, Kamis (19/9/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hj Alissa Wahid mengenang perjuangannya di Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU yang bisa berkembang dengan fondasi kuat hingga sekarang.


Hal itu disampaikan Alissa dalam acara Seminar Nasional yang diselenggarakan LKK PBNU di Hotel Millenium, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/9/2024).


“Kalau membahas perempuan pasti akan kembali ke LKK PBNU, karena Indonesia terkenal dengan keluarga yang sakinah (ketenteraman, kedamaian, dan ketenangan) dan perpegangan dengan Surat Ar-Rum Ayat 21,” ujar Alissa.


Alissa mengaku pernah melakukan riset bersama timnya mengenai keluarga maslahat. Riset tersebut didasarkan karena kegelisahan Alissa mengenai LKKNU yang belum memiliki fondasi dan konsep keluarga maslahat.


“Saya coba mencari di perpustakaan kantor PBNU dan perpustakaan-perpustakaan yang lain mengenai keluarga maslahat tetapi tidak ada, sehingga saya yang memiliki pengetahuan psikologi keluarga mengajak rekan-rekan saya waktu itu dari LKK PWNU DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) untuk mendalami keluarga maslahat,” ujarnya.


Riset dimulai sejak 2013 sampai dengan 2018 untuk menyelesaikan konsep kemaslahatan keluarga NU. Setelah didalami bertahun-tahun, akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa bagi LKKNU.


“Riset yang dimulai 2013 hingga 2018 untuk mendalami konsep keluarga maslahat ini, kami dalami betul-betul karena kami tidak ingin menghasilkan yang asal-asalan,” ujar Alissa.


Setelah riset diselesaikan, pada 2018 langsung dilaksanakan halaqah bersama tokoh-tokoh NU untuk menyempurnakan konsep yang telah Alissa bersama LKK PWNU DIY lakukan.


“Saya bersama LKK PWNU DIY langsung melakukan halaqah bersama kiai-kiai untuk menyempurnakan konsep maslahat keluarga yang bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag),” ujarnya.


Ia juga ingin agar Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) yang telah dilakukan terus berjalan, karena paling siap dijadikan contoh keluarga maslahat.


GKMNU saat ini telah berhasil membina 5 provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jakarta, dan Banten. Jumlah binaan itu akan terus bertambah dan dilakukan pembinaan mendalam di 5 provinsi yaitu Lampung, Sumatra Utara, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.


“Kita telah berhasil membina 5 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta, dan Banten. Harapannya tahun ini bisa bertambah ke 5 provinsi yaitu Lampung, Sumatra Utara, Kalimatan Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawei Selatan,” ujar Alissa.