Alissa Wahid Ajak Masyarakat Tetap Tenang dan Waspada Selama Hadapi Covid-19
NU Online · Kamis, 2 April 2020 | 11:00 WIB
"Kita nggak usah khawatir sepanjang kita daya tahan tubuhnya baik dan kita gak punya riwayat penyakit sebelumnya. Jadi tidak usah takut, tidak usah fobia, kita tidak usah musuhi orang yang ODP (Orang Dalam Pemantauan), PDP (Pasien Dalam Pengawasan)," kata Alissa kepada NU Online, Kamis (2/4) melalui sambungan telepon.
Namun demikian, Alissa mengingatkan masyarakat agar selalu waspada sehingga tidak terjangkit Covid-19. Menurutnya, imbauan pemerintah agar setiap orang malakukan physical distancing atau jaga jarak secara fisik antara satu orang dan yang lain itu penting supaya jika seseorang terjangkit Covid-19 tidak menular ke orang lain. Seseorang yang berusia sepuh dan daya tahan tubuhnya lemah itu lebih rentan terjangkit Covid-19 dibandingkan dengan orang yang memiliki daya tahan tubuh yang baik dan tidak memiliki riwayat penyakit.
"Makanya kenapa kita nggak boleh keluar rumah, itu supaya kita nggak nularin ke orang-orang yang daya tahan tubuhnya lebih lemah daripada kita," ucap perempuan yang juga berprofesi sebagai psikolog itu.
"Jadi nggak usah terlalu cemas, tapi juga jaga diri supaya kita bisa menjaga orang lain," imbuhnya.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa masyarakat diharapkan mengikuti imbauan dari pemerintah. Menurutnya, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah Indonesia terhadap masyarakat dalam menyikapi Covid-19 masih lebih ringan dibandingkan negara-negara lain, seperti negara India yang menindak para pelanggar karantina, bahkan berlaku keras dengan memukul masyarakat yang nekat keluar rumah.
"Mereka (warga negara lain) dihukum kalau keluar rumah. Kita kan gak dihukum kalau keluar rumah. Kita hanya hanya diminta untuk mau, untuk ikhlas (tinggal sementara di rumah)," ucap perempuan yang aktif pada isu-isu sosial budaya ini.
Beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa keberhasilan pencegahan penyebaran Covid-19 lewat physical distancing sangat bergantung pada tingkat kedisiplinan masyarakat.
"Ini membutuhkan sebuah kedisiplinan yang kuat, ketegasan yang kuat," kata Jokowi.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua