Ali Masykur Bayangi Jokowi untuk Capres Pilihan Anak Muda
NU Online · Senin, 10 Maret 2014 | 06:35 WIB
Jakarta, NU Online
PolComm Institute, sebuah lembaga survei menilai Pilpres 2014 sebagai momentum capres muda berlaga di ajang pemilihan presiden. Dalam hasil survei PolComm, nama Calon Presiden Konvensi Partai Demokrat Ali Masykur Musa membayangi elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Jokowi dan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso.<>
Direktur PolComm Institute Heri Budianto mengatakan, dari sejumlah nama capres baru yang seliweran di telinga publik, Joko Widodo memiliki tingkat keterpilihan tertinggi yakni 22,9 persen. Setelah Jokowi, disusul oleh Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso (16,3 persen). "Setelah Jokowi dan Priyo ada nama Ali Masykur Musa yang mendapatkan elektabilitas 10,3 persen," kata Heri di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (9/3/2014).
Selanjutnya, berurutan ada nama Gita Wirjawan (10,1 persen), Anies Baswedan (8,3 persen), Anis Matta (3,2 persen), Ahmad Heryawan (3,1 persen), Puan Maharani (2,3 persen), dan Dino Patti Djalal (2,2 persen). Sementara yang tidak menjawab sebesar 21,3 persen. Sedangkan untuk elektabilitas cawapres, hasil survei ini menunjukkan Priyo berada di atas, sebesar 18,9 persen, Ali Masykur dengan 12,1 persen, Hary Tanoesudibjo sebesar 11,6 persen.
Menanggapi nama Ali Masykur Musa yang berada di urutan ketiga, Heri mengatakan bahwa hal ini sangat mungkin terjadi, karena dari hasil survey didapatkan kesimpulan bahwa Ali dikenal sebagai tokoh muda Nahdlatul Ulama yang juga mempunyai kiprah kepemimpinan di lembaga tinggi negara. "Janga dilupakan, Ali Masykur adalah tokoh muda NU dan memiliki basis dukungan riil dari kaum Nahdliyin," terang Heri.
Metode survei ini dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah responden 1.200 orang pemilih muda, dengan rentang usia 17-29 tahun. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara langsung di 33 Ibukota Provinsi di Indonesia. Margin of error dalam survei ini sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar: 96 persen. Survei ini sendiri dilakukan pada 24 Februari sampai 4 Maret 2014. (Red: Anam)
Foto: politik.news.viva.co.id
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua