Aktif di Kepengurusan NU Pun Bisa Jadi “Thariqah”
NU Online · Kamis, 19 Desember 2013 | 02:15 WIB
Malang, NU Online
Jika memahami thariqah sebagai jalan menuju Allah, maka aktif dalam kepengurusan NU termasuk jalan itu selama ketulusan niat li i’la’i kalimatillah (mengangkat agama Allah) menyertai setiap langkah.
<>
Demikian diungkapkan KH Sholihin Rozin, Mustsyar Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) Kecamatan Karangploso, Malang, Jawa Timur, saat mengasuh pengajian kitab Kifayatul Atqiya’ bersama sekitar 40 orang alumni Pondok Pesantren PPAI An-Nahdliyah Kepuharjo Karangploso, akhir pekan lalu.
“Orang yang pekerjaannya hanya menjual kayu saja dalam kitab ini dikatakan bisa menjadi ‘thariqah’ menuju Allah, apalagi menjadi pengurus NU,” katanya sambil mengutip salah satu Hikayat dari kitab yang dikajinya itu.
Dalam kesempatan itu, Kiai Sholihin juga menjelaskan tentang pentingnya pengabdian (khidmah) kepada guru bagi para santri, di samping mengaji ilmu.
“Khidmah kepada guru juga merupakan bagian daripada khidmah kepada agama. Seperti anak kami dipondokkan di Lirboyo itu juga saya niati khidmah kepada guru saya,” kata kiai alumni Pesantren Lirboyo itu.
Lebih lanjut Kiai Sholihin juga menekankan pentingnya niat yang baik jika masuk menjadi Pengurus Organisasi NU. (Ahmad Nur Kholis/Mahbib)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
5
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
6
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
Terkini
Lihat Semua