Nasional

Agus Sunyoto Ungkap 4 Nenek di Malang Tinggal di Kandang Sapi

NU Online  ·  Selasa, 8 Mei 2018 | 04:15 WIB

Agus Sunyoto Ungkap 4 Nenek di Malang Tinggal di Kandang Sapi

Ketua Lesbumi PBNU KH Agus Sunyoto

Jakarta, NU Online
Sedikitnya empat nenek berusia di atas 70 tahun di Kampung Timur, Dusun Gunung Tumpuk, Desa Sidoluhur, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur hidup di kandang sapi. Karena lumpuh, keempat nenek yang renta ini hanya mengandalkan bantuan tetangganya untuk bertahan hidup.

Fenomena kemiskinan itu diketahui langsung oleh KH Agus Sunyoto saat mengunjungi desa tersebut untuk memberi bantuan sosial. Ia mengaku tak menduga bahwa kemiskinan di Kabupaten Malang hingga sedemikian parah.

"Kami nggak nyangka bahwa masih ada kemiskinan yang sebegitunya, hingga ada yang hidup di kandang sapi, sama sapinya," ujar Agus Sunyoto kepada NU Online di kantor PBNU Jakarta, Senin (7/5).

Padahal, lanjutnya Desa Sidoluhur sendiri merupakan kawasan yang dekat dengak lokasi wisata. Terdapat sejumlah real estate, villa, dan tempat wisata lain yang menunjukkan kemakmuran kawasan tersebut.

"Kalau dilihat dari lingkungan sekitar yang ramai, mereka ini memang sengaja tidak dipedulikan oleh pemerintah lokal, baik tingkat kabupaten hingga provinsi," ucap Ketua Lesbumi PBNU ini.

Kelaparan di Tengah Kampanye Kemakmuran 

Awalnya, pesantren yang dipimpinnya Global Tarbiyatul Arifin hendak mengadakan bakti sosial, dengan memberikan bantuan berupa sembako untuk masyarakat setempat. Untuk itu budayawan NU ini 'terjun' ke lokasi untuk menyampaikan bantuan. Tak disangka ia menemukan pemandangan yang menurut dia 'keterlaluan' ini.

Terlebih, kejadian ini terpotret di tengah gencarnya kampanye kesejahteraan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Menurutnya, kedua calon gubernur ini memiliki tanggung jawab yang sama terhadap fenomena ini.

"Dua-duanya (Calon Gubernur Jawa Timur) sama bertanggung jawab. Satunya wakil gubernur dua periode, satunya mantan menteri sosial. Jadi sama-sama bertanggung jawab. Apalagi keduanya sama-sama orang NU dan saya yakin, nenek-nenek itu juga warga NU," tutur penulis buku Atlas Wali Songo ini.

Dari investigasi yang dilakukan, Agus Sunyoto menduga kuat bahwa kemiskinan ini merupakan buntut dari praktik korupsi di tingkat lokal. Akibatnya, dana yang seharusnya disampaikan pada kelompok miskin ini habis dibuat 'bancaan' bersama-sama.

"Karena tidak mungkin fenomena seperti itu bisa berlangsung begitu lama, kalau tidak ada kesengajaan yang sistematis," katanya.

Agus Sunyoto melanjutkan bahwa di samping empat nenek tua itu sebenarnya masih banyak warga miskin. Di dalam data yang dimilikinya terdapat 60 keluarga yang miskin. Data itu didapat dari program sosial yang dimiliki Pesantren Global Tarbiyatul Arifin yang dipimpinnya.

"Sebenarnya masih banyak di sana warga yang miskin yang tidak mendapat perhatian dari pemerintah," pungkas penggagas Saptawikrama Islam Nusantara dalam kepemimpinanya di Lesbumi ini. (Ahmad Rozali/Fathoni)